Laporan Wartawan Tribun Batam, Eko Setiawan
TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Kepergian Silvi Olivia (25) dan balitanya Rida Rahmita yang masih berumur 1 tahun 8 bulan tentunya meninggalkan kesedihan sendiri bagi Nurjanah ibu Silvi dan juga nenek dari Rida.
Minggu (26/6/2016) Nurjanah baru saja pulang dari Pemakaman Silvi dan Rida di Pemakaman Umum Sei Panas Batam.
Bersama seorang cucu dan dua anak perempuanya, Nurjanah tiba di rumahnya sekitar pukul 12.15 WIB.
Ia memilih langsung masuk kerumahnya yang berada dikawasan Ruli Sei Tering RT 01 RW 08, Batu Ampar, Batam.
Dengan mata yang masih sembab saat pulang dari pemakaman, Nurjanah lalu mengambil handuk yang tergantung dijemuran depan rumah.
Perempuan paruh baya ini sepertinya hendak membersihkan diri karena hendak menjalankan ibadah solat Zuhur.
Usai beribadah, Nurjanah mulai membuka cerita. "Ada apa, saya tadi baru solat, kecapekan pulang dari makam," sebut Nurjanah membuka cerita.
Selama ini, tidak ada firasat sama sekali yang dia rasakan Nurjanah sebelum kepergian Silvi. Semuanya berjalan seperti biasa.
Malam itu, Sabtu (25/6/2016) dinihari ia dibangunkan oleh seorang tetangga dan mengatakan kalau Silvi anak perempuannya meninggal bersama sang Cucu di Jembatan Barelang.
Mendengarkan kabar itu, perasaan Nurjanah seolah melayang, nyawanya seakan ikut pergi bersama anak dan cucunya.
"Ibuk hanya diam, gak tau mau ngapain lagi malam itu. Hanya bisa bengong saja antara percaya tidak percaya," cerita Nurjanah.
Sudah empat bulan ini Silvi dan Rida tidak tinggal bersama Nurjanah di Sei Tering. Ia ikut dengan Adi suaminya ngontrak dikawasan Piayu.
Makanya, Nurjanah merasa hidup anaknya aman lantaran hidup bersama seorang pria yang ia cintai.
Diceritakan Nurjanah, sebetul hidup bersama Adi, Silvi sempat menikah dengan seorang polisi bernama Heri.
Namun pernikahan itu hanya berjalan sekitar tiga bulanan. Heri meninggalkan Silvi lantaran Silvi selalu diganggu oleh Adi.
"Padahal saya suka sekali sama heri ini, anaknya ramah. Tapi gimana lagi, anak saya lebih memilih Adi," sebut Nurjanah.
Rida merupakan anak biologis dari Adi. Entah mengapa Silvi bisa mempunyai anak dengan Adi.
Nurjanah juga belum mengatahui apakah Silvi dan Adi ini sudah menikah atau belum.
"Katanya sudah nikah sirih, tetapi saya tidak tahu karena saya tidak ngantarkan dia. Padahal saya minta dia untuk nikah di KUA. Dia bilang cari duit dulu," lanjut Nurjanah.
Saat bercerita, kesedihan terlihat jelas diraut muka Nurjanah. Ia sempat memperlihatkan foto saat bersama di Jembatan Barelang.
Kerinduan Nurjanag terhadap sang cucu terlihat jelas, pasalnya ia terus mencium foto sang cucu yang sedang digendong Silvi.
"Anak saya ini cantik, tinggi semampai. Sibotak (rida_red) juga lucu sekali. Haduh nak, semoga kalian tenang di sana," ucap Nurjanah sambil berbicara didepan foto anaknya.
Memang Nurjanah iklas dengan keadaan ini. Namun masih ada satu hal yang mengganjal dihatinya.
Saat dimintai keterangan oleh penyidik di Polsek Sagulung, ia mengaku sudah iklas.
Namun ia ingin sekali bertemu dengan Adi menantunya tersebut. Karena semenjak peristiwa itu, Adi seolah hilang ditelan bumi.
Nomor handponenya sudah tidak aktif dan dia juga sudah tidak pernah datang lagi ke rumah.
Jika memang Silvi meninggal karena bunuh diri, Nurjanah ingin tahu apa sebenarnya permasalahan yang dialami sang anak sehingga dia nekat menghabisi nyawanya dengan cara seperti ini.
Jikapun faktanya berbeda dia menyerahkan kasus ini kepada pihak yang berwajib. "Sekarang kita tahunya dia meninggal karena bunuh diri."
"Kalaupun nanti ada yang aneh, saya tidak akan menuntur dia. Saya hanya ingin tahu saja apa permasalahan mereka."
"Kalau untuk masalah hukum, biar polisi yang menagani, karena mereka juga sudah pintar," singkat Nurjanah.(Koe)