Laporan Wartawan Tribun Timur, Darul Amri
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan memulai menyelidiki peredaran vaksin palsu, setelah sejumlah daerah lebih dulu melakukan hal sama.
Kepala Bidang Humas Polda Sulsel, Kombes Frans Barung Mangera, mengatakan penyelidikan ini sesuai instruksi Kapolda Sulsel Irjen Anton Charliyan.
"Sebenarnya ini baru di daerah Jawa saja, tapi Bapak Kapolda sudah mengambil tindakan cepat dengan menginstruksikan jajarannya agar melakukan penyelidikan," kata Barung kepada Tribun Timur, Selasa (28/6/2016).
Barung menyebutkan, Direktorat Reserse Kriminal Umum dan Direktorat Reserse Kriminal Khusus sedang menelusuri peredaran vaksin palsu.
Vaksin palsu terbilang gampang diidentifikasi dan diketahui warga, karena vaksin palsu mudah diperoleh dan harganya murah.
Polda Sulsel akan membentuk tim untuk menyelidiki dan mengusut peredaran vaksin palsu di Sulsel.
"Kami mengimbau masyarakat lebih berhati-hati lagi memilih vaksin. Bisa saja ada oknum yang juga ikut bermain di vaksin palsu," beber barung.
Belum lama ini pemerintah memastikan ada enam provinsi menjadi lokasi peredaran vaksin palsu. Namun belum dipastikan provinsi mana saja dan Sulsel tak termasuk di dalamnya.