TRIBUNNEWS.COM, PASURUAN - Banjir yang melanda Kabupaten dan Kota Pasuruan hampir saja menelan korban jiwa.
Dua orang warga sempat terhanyut sebelum akhirnya bisa diselamatkan petugas dari berbagai unsur, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pasuruan, kepolisian, TNI, dan lainnya.
Auliyah (45) sempat tak sadarkan diri ketika jatuh dari atap rumahnya dan hanyut terbawa arus Sungai Welang.
Kepala BPBD Pasuruan, Bakti Jati Permana, menuturkan pihaknya tengah berupaya mengevakuasi Auliyah yang terkatung-katung bersama anaknya.
Sejak Rabu (29/6/2016) malam, keduanya menyelamatkan diri dengan cara naik ke atap rumah.
"Karena terburu-buru ingin segera naik perahu, ibu tersebut tergelincir atap rumah. Kayu penahan atap langsung patah dan si ibu langsung tercebur ke air dan hanyut," kata Bakti kepada Surya melalui sambungan telepon kepada Surya (TRIBUNnews.com Network).
Anak Auliyah juga sempat jatuh ke aliran air, namun petugas berhasil mengamankannya. Sementara Auliyah mulai menjauh terbawa arus sungai yang deras.
Bakti mengatakan beruntung ibu tersebut bisa berenang. Meski panik, Auliyah mencoba menggapai benda apapun untuk menjadi tambatan.
Namun petaka terjadi, Auliyah membentur tembok hingga tak sadarkan diri.
Di tengah ancaman bahaya tersebut, beberapa petugas langsung menceburkan diri ke sungai. Upaya tersebut akhirnya berhasil, Auliyah selamat.
"Bersyukur ibu Auliyah tidak mengarah ke tengah sungai. Beliau hanyut selama 3 menit sampai akhirnya bisa diselamatkan," tuturnya kepada Surya (TRIBUNnews.com Network).
Setelah berhasil dievakuasi, Auliyah langsung dirujuk ke RSUD Purut. Warga Dusun Bulu, Desa Tambakrejo, Kraton, ini mengalami memar dan trauma ringan.
"Anaknya mengalami luka ringan dan sudah dirawat di puskesmas setempat," ujar Bakti.
Selain Auliyah, seorang pemuda juga terbawa arus. Pemuda yang namanya belum didata ini tengah mencoba menyelamatkan sepeda motornya menggunakan rakit.