Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribun Medan Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah I Medan menyatakan bahwa jumlah hot spot (titik panas) di Sumatera Utara menurun dari hari sebelumnya.
Pada Minggu (3/7/2016) kemarin, terpantau jumlah hot spot mencapai 112 titik dan diduga diakibatkan adanya kebakaran hutan.
"Kemarin memang jumlah titik panasnya itu sangat banyak. Namun, untuk hari ini, jumlah titik hot spot itu menurun menjadi lima titik," kata Kepala Data Informasi BMKG Wilayah I Medan, Sunardi, Senin (4/7/2016).
Adapun lima titik hot spot itu tersebar di Tanah Karo dan Labuhan Batu, rinciannya adalah dua titik hot spot di Tanah Karo, tiga lainnya berada di Labuhan Batu.
"Untuk dua titik hot spot di Tanah Karo, itu akibat gunung Sinabung. Namun, untuk di wilayah Labuhan Batu, kami belum bisa pastikan apakah itu kebakaran hutan atau lainnya," ungkap Sunardi.
Berdasarkan data yang disampaikan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, dari pantauan tim Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) satelit Modis dengan sensor Terra Aqua dari NASA, terdeteksi ada 288 hotspot dengan tingkat kepercayaan sedang (30-79%) dan tinggi (lebih dari 80%) pada Minggu (3/7/2016) pukul 06.00 Wib kemarin.
Dari 288 hotspot tersebut 245 hotspot di Sumatera dan 43 hotspot di Kalimantan. Sebagian besar hotspot tersebut disengaja atau dibakar.
Pada tingkat kepercayaan sedang (lebih dari 30%) di Sumatera terdapat 245 hotspot dengan sebaran Aceh 29, Sumatera Utara 112, Sumbar 47, Riau 26, Bengkulu 15, Jambi 10, Lampung 2, dan Sumsel 4. Di Riau hotspot terdapat di Kampar 1, Pelalawan 2, Rohil 8, Dumai 1, Kuansing 1 dan Inhu 1.