News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Fatma, Sarjana yang Mengajar di Perkampungan Hutan Pinus

Editor: Y Gustaman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Fatma (berjilbab) berfoto bersama guru-guru dan murid SD Negeri 8 Barurejo yang berada di hutan pinus, Banyuwangi. Lokasinya sangat terpencil.

”Rumah kepala desa cukup jauh dari kampung tempat saya mengajar. Padahal, konsep Banyuwangi Mengajar kan pengajarnya harus tinggal di lokasi agar bisa terus bertemu warga dan anak didik. Jadi saya menolak,” beber dia.

Fatma memilih tinggal di gedung sekolah. Ia menempati sebuah ruang 3 X 4 meter yang juga dijadikan perpustakaan. Di ruangan itu dia tinggal bersama suaminya.

"Selain jadi perpustakaan, ya juga jadi kamar saya,” ungkap dia.

Fatma bertahan untuk terus mengajar meski fasilitas terbatas. Ia teringat motivasinya saat pertama kali memutuskan mengikuti program Banyuwangi Mengajar, untuk ikut terlibat dalam proses mencerdaskan anak bangsa.

"Niat awalnya ya bismillah. Saya ingin memanfaatkan ilmu saya untuk ikut mencerdaskan anak-anak," tutur dia.

Tantangan tersulit selama di kampung itu, kata Fatma, adalah mengubah mindset masyarakat. Rata-rata warga adalah para perantau yang mengadu nasib menjadi karyawan Perhutani.

Orientasi pendatang di sini mengumpulkan uang untuk membangun rumah di kampung halamannya. Pikiran tersebut menulari anak-anak. Bagi mereka ukuran kesuksesan memiliki banyak harta bukan pendidikan tinggi.

“Sekarang sedikit demi sedikit paradigma mereka mulai berubah. Bahkan, saya kini merintis pendidikan prasekolah. Ada lima anak usia pra-TK yang dititipkan pada saya untuk ikut belajar di sekolah,” ungkapnya.

Di SDN 8 Barurejo tersebut, terdapat sembilan pengajar sekaligus kepala sekolahnya. Enam di antara pengajar berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil, tiga lainnya termasuk Fatma, pengajar non-PNS.

Fatma tidak tinggal sendiri di Kampung Baung. Sudah satu tahun ini Hasan ikut menemani istrinya itu tinggal di sekolah. Hasan terkadang ikut membantu mengajar jika guru tak ada. Sang suami mengajar anak-anak mengaji.

Saban ada keperluan ke kota, Hasan tak lupa mencari buku-buku atau majalah untuk melengkapi koleksi perpustakaan sekolah itu. Kini tak hanya pelajar SD saja yang datang untuk membaca, warga kampung juga tak mau kalah.

"Biasanya, setelah bekerja mereka mampir dan ikut baca-baca,” tutur Hasan yang merupakan alumni salah satu pondok pesantren di Genteng ini.

Banyuwangi Mengajar yang digagas Pemkab Banyuwangi adalah sebuah gerakan yang mengajak lulusan perguruan tinggi untuk mengabdikan ilmunya kepada anak-anak pedesaan, khususnya di desa terpencil.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini