Laporan Wartawan Tribun Jateng, Radlis
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Kejadian bus Trans Semarang yang menabrak satu mobil, empat motor dan pangkalan ojek Kagok, Jalan Sultan Agung beberapa waktu lalu sampai saat ini masih dalam penyelidikan kepolisian.
Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kota Semarang, Agus Harmunanto, telah menyampaikan bahwa penyebab kecelakaan adalah human error dan bukan karena rem blong.
Dari informasi yang dihimpun Tribun Jateng, bus bernomor polisi H 1738 FG itu mengalami kegagalan dalam sistem pengereman.
Seorang driver bus Trans Semarang yang enggan disebutkan identitasnya, mengatakan bus tersebut baru selesai melakukan penggantian Servo dua hari sebelum kecelakaan.
"Dua hari sebelum kejadian itu baru ganti servo. Servo itu mendorong udara yang nantinya akan memberi tekanan ke master rem yang berisi minyak," kata driver BRT tersebut kepada Tribun Jateng, Rabu (20/7/2016).
Pria yang sebelumnya berprofesi sebagai sopir bus AKAP tersebut mengatakan, bus yang kecelakaan itu harusnya diganti dengan servo baru, namun diganti menggunakan servo bekas oleh mekanik bengkel yang sudah disediakan oleh operator.
"Servonya kan anginnya sudah jebol, jadi harus di ganti baru. Tapi diganti servo bekas, itu dua hari sebelum kecelakaan," katanya.
Menurutnya, bus tersebut juga sebelumnya pernah mengalami kecelakaan menabrak truk di daerah Banyumanik.
"Itu juga pernah nabrak busnya, nabrak truk dari belakang," katanya.
Sementara itu, Kepala Badan Layanan Umum (BLU) BRT Trans Semarang, Joko Umboro Jati mengatakan, pihaknya sedang melakukan investigasi secara menyeluruh terkait insiden bus Trans Semarang yang kecelakaan di Jalan Sultan Agung.
"Kami sedang investigasi menyeluruh. Mulai dari kendaraannya, sistem pengeremannya hingga drivernya," kata Joko.
Sebelumnya, Kasat Lantas Polrestabes Semarang, AKBP Catur Gatot Efendi, mengatakan, saat ini penyidik sedang mendalami apa penyebab kecelakaan tersebut.
"Kami sedang dalami, mulai dari drivernya, kondisi sistem pengereman, bannya apakah sesuai standar," katanya.
Menurutnya, apabila dibutuhkan, pihaknya akan melibatkan ahli dalam mengungkap penyebab kecelakaan tersebut.(*)