TRIBUNNEWS.COM, PALU - Jenazah Santoso akhirnya dibawa pihak keluarga dengan mobil ambulans menuju Poso, Sulawesi Tengah, Sabtu (23/7/2016) sekitar pukul 08.12 Wita.
Santoso rencananya akan dimakamkan di Desa Landanga, Kabupaten Poso.
Setelah jenazah Santoso, jenazah Muchtar juga dibawa pihak keluarga sekitar pukul 08.36 Wita ke Kecamatan Tawaeli, Kota Palu.
Santoso dan Muchtar tewas saat kontak tembak antara pasukan gabungan TNI-Polri di pegunungan Tambarana, Poso, Senin (18/07/2016) lalu.
Sementara tiga orang lainnya melarikan diri. Salah satu yang melarikan diri adalah istri Santoso.
Santoso selama ini menjadi buron utama pengejaran Satgas Tinombala yang mulai mengepung wilayah pegunungan Poso berbulan-bulan lalu.
Satu per satu anggota dilumpuhkan hingga akhirnya Satgas berhasil menembak Santoso.
Dengan tewasnya Santoso dan Muchtar, polisi memperkirakan jumlah jaringan Santoso kian berkurang. Diperkirakan hanya 19 orang saja yang tersisa dari jaringan ini dan masih bersembunyi di wilayah pegunungan di Poso.
Pemerintah mengimbau mereka untuk segera menyerahkan diri. Pemerintah pun membuka peluang untuk memberikan amnesti bagi mereka. (Kompas.com/Erna Dwi Lidiawati)