Laporan Wartawan Tribun Jateng, Bakti Buwono
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Anak muda terserang demam game Pokemon Go. Ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Kota Semarang, AM Jumai angkat bicara.
"Permainan Pokemon Go yang diluncurkan bulan Juli tersebut adalah perbuatan sia-sia dan menghabiskan waktu yang tidak berguna," ujar Jumai kepada Tribun Jateng, Selasa (26/7/2016).
Permainan yang dikembangkan Niantic memanfaatkan teknologi augmented reality ini "memabukkan". Ada unsur perjudian yang memungkinkan anak terlibat di dalamnya.
Ia menilai Pokemon Go juga dapat merusak aqidah, yaitu mengada-adakan makhluk hidup imajiner dengan kemampuan luar biasa dan ajaib. Menurutnya hal ini dapat meracuni akal sehat anak-anak.
Tak kalah mengkhawatirkan juga berbahaya lagi, Pokemon menawarkan suatu kultur atau budaya khayalan yang menyapu bersih anak-anak di seluruh dunia.
"Kami pemuda Muhammadiyah meminta kepada pemerintah untuk sigap dan tanggap terhadap teror bagi anak muda tetsebut," ujar Jumai.