TRIBUNNEWS.COM, MINASATENE - Serda Muhammad Ilman, anggota Intelrem 132/Tadulako, Palu, Sulawesi Tengah, tewas tertembak di Poso, Rabu (27/7/2016) siang.
Anggota TNI asal Pangkep ini, terakhir kali menelepon ibunya, Siti Aminah di Pangkep pada pekan lalu.
Aminah mengaku ia tidak menyangka kalau anak keduanya akan meninggal di usia yang masih sangat muda.
Ibu kandungnya menceritakan percakapan terakhir almarhum dengan dirinya.
"Jadwal telepon Ilman itu setiap hari Minggu pukul 2 siang. Dia rutin telepon saya karena lepas tugas," kata Aminah di rumah duka, Jl Rumbia, Kelurahan Biraeng, Kecamatan Minasatene, Kabupaten Pangkep, Sulsel, Rabu (27/7/2016) malam.
Menurutnya, Ilman adalah anak cerdas dan selalu berprestasi di sekolahnya.
"Dia anak penyabar tapi humoris, penyayang dan menerima apapun makanan yang ku buatkan," kata Aminah.
Menurutnya, saat menelepon hari Minggu lalu, Ilman sempat berbicara dengan ayahnya, adik, dan kakaknya.
Aminah mengatakan Ilman juga sempat cerita kalau dia sedang bertugas di wilayah pegunungan Poso.
"Dia telepon banyak, dia cerita masalah kesehatannya dan pesan bilang baik-baik mama dan rencana ia pulang Lebaran Haji mendatang," ungkapnya.
Aminah awalnya tak percaya dengan kabar anaknya tertembak.
Ia sempat menelepon Ilman berkali-kali namun tidak diangkat.
"Saya lalu telepon omnya yang di Korem Palu dan dia bilang positifi itu Ilman meninggal jadi saya baru percaya," jelasnya terisak.
Muhammad Ilman lahir di Pangkajene, 13 Februari 1992.