Laporan Wartawan Zainuddin
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Sebanyak 15 anak buah kapal (ABK) KM Ise Baru berada di bagian belakang kapal saat gudang kapal meledak di Selat Madura, Sabtu (30/7/2016) siang.
Asap tebal membumbung tidak lama setelah ledakan.
Seluruh ABK langsung berlari menuju gudang kapal untuk memastikan penyebab ledakan.
Sebelum sampai gudang, para ABK mendengar suara benda jatuh ke laut.
Tidak lama kemudian mereka mendengar suara minta tolong dari laut.
"Awalnya kami tidak tahu orang yang minta tolong itu ABK atau orang lain. Sebab, wajahnya tidak terlihat jelas," kata seorang ABK, Johanes Kiraba (40).
Ternyata orang yang minta tolong itu adalah kepala kamar mesin KM Ise Baru, Andik (50).
Para ABK pun berteriak minta tolong sehingga dua nelayan yang sedang melintas di lokasi langsung menolong Andik.
Johanes tidak mengetahui penyebab ledakan itu.
Beberapa ABK sempat akan masuk ke gudang untuk mencari penyebab ledakan.
Tapi mereka membatalkan niat ini. Sebab, gudang itu sudah dipenuhi api.
Kapal penolong datang ke lokasi sekitar 10 menit setelah kebakaran dan seluruh ABK langsung dievakuasi ke kantor Kesyahbandaran.
Sedangkan Andik yang mengalami luka bakar sekitar 80 persen dibawa ke RS PHC.
"Saya tidak tahu luka bakar itu karena kena ledakan atau kena api," tambahnya.
Kapal tujuan Tanjung Selor, Kalimantan Utara (Kaltara) ini meninggalkan dermaga Kalimas sekitar pukul 09.30 WIB.
Kapal ini berhenti di Selat Madura untuk mengisi bahan bakar.
Saat menunggu kapal tanker inilah kapal tersebut meledak dan terbakar.