TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Polsek Bulaksumur terus enyelidikan kasus dugaan penelantaran bayi yang diperkirakan baru berusia tiga hari di taksi.
Berbagai alat bukti juga masih dalam proses pengumpulan petugas.
"Sementara bayi kami telah serahkan ke dinas sosial," ungkap Kapolsek Bulaksumur Kompol Aji Hartato, Sabtu (30/7/2016).
Sebelumnya, bayi laki-laki tersebut ditinggalkan oleh seorang perempuan tak dikenal di taksi yang dikemudikan Daud Dwi Handoko (36).
Kejadian dugaan penelanataran bayi itu terjadi Kamis (28/7/2016) sekitar pukul 17.00 WIB.
Taksi Daud dihentikan oleh seorang perempuan muda yang diperkirakan berumur 20 tahun di Jalan Magelang Sleman.
Perempuan yang membawa bayi itu meminta Daud untuk mengantarkan ke tempat penitipan anak atau panti asuhan.
Dalam perjalanan, perempuan itu menceritakan jika bayi yang dibawa merupakan anak dari temannya.
Perempuan melahirkan bayi tersebut dikatakan penumpang taksi Daud telah meninggal dunia.
Namun pihak keluarga tidak mau mengurusi bayi dikarenakan teman perempuan penumpang taksi yang melahirkan bayi itu belum memiliki suami.
Perempuan itu menceritakan jika disuruh untuk menaruh bayi ke penitipan atau panti asuhan dan sebagai gantinya ia diberi uang Rp 1 juta.
Sesampainya di depan Mirota Pasaraya Gejayan Depok Sleman, meminta berhenti dengan alasan hendak membeli susu dan pampers untuk perlengkapan bayi.
Bayi tersebut kemudan dititipkan. Namun setelah ditunggu lama, hingga malam mulai datang, perempuan itu tidak kunjung kembali.
Karena bayi mulai menangis dan semakin malam, sopir taksi memutuskan membawa bayi ke rumahnya.
Keesokan harinya, Jumat, Daud melaporkan kejadian itu ke Mapolsek Depok Barat yang kemudian diarahkan ke Polsek Bulaksumur. (akb)