Laporan Wartawan Tribun Medan, Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Kepala Bidang Humas Polda Sumut, Kombes Rina Sari Ginting meminta seluruh masyarakat di Tanjung Balai, Asahan, Sumatera Utara tetap tenang dan menjaga kondusifitas pascakericuhan, Jumat (29/7/2016) malam.
Rina meminta masyarakat untuk tidak terprovokasi.
"Jika ada informasi-informasi mengenai kerusuhan ini, janganlah sampai kembali melakukan pengerusakan. Kita semua harus sama-sama menjaga kondusifitas di Sumatera Utara," ungkap Rina, Sabtu (30/7/2016) siang.
Ia menjelaskan, seluruh elemen masyarakat diminta bekerjasama meredam situasi. Rina meminta agar kasus ini tidak terlalu dikembang-kembangkan, serta dibumbui dengan isu yang bukan-bukan.
"Selama ini Kota Tanjung Balai dikenal sebagai kota yang kondusif. Di sana, adalah kota yang heterogen dengan berbagai suku budaya," ujarnya.
Sebelumnya, kericuhan yang nyaris berujung SARA ini bermula dari keluhan seorang warga etnis tionghoa bernama Meliana (41) warga Jl Karya Kelurahan Tanjung Balai Kota I, Kecamatan Tanjung Balai Selatan Kota, Tanjung Balai, Sumatera Utara terhadap suara azan yang dikumandangkan di Masjid Al Maksum Jl Karya.
Sebelum kericuhan meledak, Meliana mendatangi nazir masjid meminta agar suara azan tidak dikumandangkan begitu keras. Atas keluhan ini, jamaah masjid protes dan didengar warga hingga terjadilah kerusuhan dan pembakaran vihara.(ray)