News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ulama Kharismatik Gayo Meninggal Dunia, Ribuan Warga Melayat

Editor: Y Gustaman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jenazah ulama kharismatik Gayo, Tgk H Mohd Ali Djadun, usai disalatkan di Masjid Agung Ruhama, Kota Takengon, Senin (1/8/2016). Almarhum dibawa menggunakan ambulans untuk dikebumikan di Kampung Gunung Teritit, Kecamatan Wih Pesam, Kabupaten Bener Meriah. SERAMBI/MAHYADI

Laporan Wartawan Serambi Indonesia, Mahyadi

TRIBUNNEWS.COM, TAKENGON - Dataran Tinggi Gayo, Aceh, kembali kehilangan seorang ulama kharismatik, Tgk H Mohd Muhammad Ali Djadun.

Mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama Aceh Tengah selama 15 tahun ini meninggal dunia di rumahnya, Kampung Persiapan Kute Ralik, Pasar Pagi Lama, Kota Takengon, Senin (1/8/2016) sekira pukul 09.10 WIB.

Tokoh Muhammadiyah ini meninggal di usia 91 tahun. Almarhum yang dikenal sebagai ulama tegas ini dimakamkan di Kampung Gunung Teritit, Kecamatan Wih Pesam, Kabupaten Bener Meriah.

“Usai salat Asar dikebumikan di Gunung Teritit, Bener Meriah,” kata Anda Putra, putra almarhum Tgk H Mohd Ali Djadun.

Pria kelahiran tahun 1925 ini mengawali karier sebagai guru dan telah menjadi kepala di beberapa sekolah. Semasa hidupnya pernah menjadi anggota DPRD dan Kepala Kandepag Aceh Tengah.

Almarhum merupakan seorang pentolan Muhammadiyah. Tersiarnya kabar meninggal Tgk H Mohd Ali Djadun membuat ribuan pelayat datang memadati kediaman almarhum.

Di antara pelayat tampak Bupati Aceh Tengah, Ir H Nasarudin MM, Pelaksana Tugas Bupati Bener Meriah, Drs H Rusli M Saleh, Ketua DPRK Aceh Tengah, Muchsin Hasan, Dandim 0106/Aceh Tengah, Letkol Inf Didit Hari Prasetyo Putro dan sejumlah pejabat Kabupaten Aceh Tengah maupun Bener Meriah.

Bupati Nasaruddin mengaku masyarakat sangat kehilangan karena beberapa bulan terakhir beberapa ulama di Aceh meninggal dunia.

“Tgk H M Ali Djadun semasa hidupnya telah memberi kontribusi besar untuk kemajuan daerah. Kita merasa sangat kehilangan,” terang Nasaruddin. (Serambi Indonesia)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini