Laporan Wartawan Tribun Timur, Fahrizal Syam
TRIBUNNEWSCOM, MAKASSAR - Jenazah Bripda Michael Abraham Rieuwpassa akan dimakamkan di Parepare, Sulawesi Selatan.
"Belum pasti juga, tapi kemungkinan kita makamkan di Parepare karena kakeknya dimakamkan di sana," kata bibi Bripda Michael, Yeni (50).
Namun, jenazah terlebih dahulu disemayamkan di rumah duka, Perumahan Villa Mutiara, Jl Biru 1, No 11, Kelurahan Bulurokeng, Kecamatan Biringkanaya Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (7/8/2016).
Yeni mengaku sangat terkejut mendengar keponakannya itu meninggal secara tragis, apalagi selama ini Michael dikenal sosok yang baik.
"Saya kaget karena selama ini saya mengenal Michael anak yang baik dan sabar," ujar Yeni.
Sebelumnya, anggota Sabhara Polda Sulawesi Selatan (Sulsel), Bripda Michael Abraham Rieuwpassa, tewas terkena tikaman sangkur anggota Satpol PP saat sejumlah polisi menyerang Kantor Balaikota Makassar, Minggu (7/8/2016) dinihari.
Polisi dan Satpol PP Kota Makassar terlibat bentrok pada Sabtu hingga Minggu dini hari di Anjungan Pantai Losari. Bentrokan kemudian meluas ke Kantor Balaikota Makassar.
Saat sejumlah anggota Sabhara Polrestabes Makassar dan Polda Sulsel menyerang Kantor Balaikota Makassar, anggota Satpol PP melakukan perlawanan dengan menggunakan batu dan sangkur untuk mempertahankan diri.
Belasan anggota Satpol PP yang berada di Kantor Balaikota juga terluka kena batu dan pukulan benda tumpul.
Kaca-kaca Kantor Balaikota Makassar pecah. Darah berceceran di lantai. Puluhan kendaraan roda empat dan dua juga rusak.
Bentrokan itu dipicu kesalahpahaman. Dua anggota Sabhara Polrestabes, yaitu Bripda Hendrik dan Bripda Asmat, yang berpakaian dinas mengendarai motor dinas masuk ke Anjungan Losari.
Entah bagaimana, keduanya terlibat percekcokan dengan seorang anggota Satpol PP, Safri. Tak lama kemudian, kedua anggota Sabhara Polrestabes Makassar itu terlibat perkelahian dengan Safri dan anggota Satpol PP lainnya.
Perkelahian berhasil diredam dan kedua anggota Polrestabes Makassar itu pergi meninggalkan Anjungan Pantai Losari.
Ternyata keduanya kemudian melaporkan apa yang mereka alami ke kantornya di Polrestabes Makassar. Tidak lama kemudian, puluhan anggota Sabhara Polrestabes Makassar dan Polda Sulsel menyerang Kantor Balaikota Makassar.