Laporan Wartawan Tribun Bali, I Made Ardhiangga
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) sulit menelusuri secara spesifik aliran dana oelaku teror Kitabah Gonggong Batam.
"Kita tidak mendapat informasi spesifik tentang aliran dana kelompok 'Kitabah Gonggong Batam.' Ini murni temuan Densus 88 Mabes Polri yang mengamati gerak-gerik mereka," ujar Kepala PPATK M. Yusuf di Bali, Rabu (10/8/2016).
Dalam penggerebekan itu, personel Densus 88 Antiteror menangkap enam terduga pelaku teror yang memiliki hubungan dengan Bahrun Naim yang kini berada di Suriah dan pelaku peledakan bom bunuh diir di Polresta Surakarta beberapa waktu lalu.
Menurut Yusuf kebanyakan pelaku teror tak menggunakan sistem transfer dana ke sesama jaringannya, kecuali sangat mendesak dan tak ada pilihan lain.
"Kebanyakan yang di domestik (di dalam negeri), mereka menggunakan uang tunai dari sesama anggota mereka atau simpatisan mereka," ungkap dia.
Jika aliran dana kelompok teror menggunakan sistem tunai tidak lewat transaksi antarrekening, maka PPATK kesulitan melacak dari mana sumbernya. "By cash itu sulit," kata Yusuf.