TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memulai pembangunan Jembatan Teluk Kendari, Sulawesi Tenggara.
Sekretaris Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Taufik Widjoyono menargetkan pembangunan jembatan teluk kendari akan selesai di akhir tahun anggaran 2018.
Ia berharap dengan dibangunnya jembatan ini akan mendorong pertumbuhan kegiatan perekonomian di Kendari.
Menurutnya pembangunan jembatan Teluk Kendari nantinya merupakan bagian dari sistem jalan nasional yang ada di Kendari.
“Dua kecamatan yang dihubungkan ini kan ada jalan nasional yang melingkarinya, ini akan jadi satu sistem,” ujar Taufik, Jumat (19/8/2016).
Taufik juga berharap jembatan Teluk Kendari dapat menjadi ikon baru Kota Kendari. “Kalau ditata kawasan kaki jembatannya bisa untuk wisata dengan dijadikan lahan publik,” jelasnya.
Total panjang jembatan utama adalah 474 meter dengan bentang utama sepanjang 200 meter, lebih panjang dari Jembatan Merah Putih di Ambon dan Jembatan Soekarno di Manado.
Sebagai jembatan pendekat pada sisi Kota Lama dan Poasia akan dibangun jembatan pendekat berupa gelagar pratekan dengan total panjang berkisar 300 meter.
Pada 2016, telah dialokasikan dana APBN sebesar Rp 225 miliar yang pada perjalanannya dioptimasi menjadi Rp 145 miliar. Dana tersebut akan difokuskan pada penyelesaian fondasi seluruh jembatan.
Pada 2017, pekerjaan akan fokus pada pilar utama dan pada 2018 akan dikerjakan lantai jembatan utama dan jembatan pendekat.