News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kudeta di Turki

Mahasiswi Asal Demak yang Ditangkap Pemerintah Turki adalah Putri Anggota Kodim Purwodadi

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dwi Puspita Ari Wijayanti

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Puthut Dwi Putranto

TRIBUNNEWS.COM, DEMAK - Identitas mahasiswa asal Demak yang ditangkap oleh otoritas Turki terkait dugaan keterlibatan dengan Kelompok Fethullah Gulen terungkap.

"Anak yang ditangkap bukan alumni SMA Semesta namun alumni SMAN 2 Semarang bernama Dwi Puspita Ari Wijayanti kuliah di Turki mengambil jurusan Bahasa Turki," kata Komandan Kodim 0716 Demak, Letkol Inf Nanang Wibisono kepada Tribun Jateng (Tribunnews.com Network), Sabtu (20/8/2016) pagi.

Dwi Puspita merupakan putri Serma Warsidi, anggota Kodim 0717 Purwodadi, Koramil 15 Gubug. Beralamat di Dukuh Delok, Desa Kebonagung, Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Dwi Puspita Ari (21) adalah anak kedua dari tiga bersaudara.

"Dwi Puspita Ari Wijayanti kuliah di Turki Kota Bursa. Kontak terakhir dengan orang tuanya sekitar dua minggu. Dia sedang menempuh studi Sastra Turki program beasiswa perusahaan Al Firdaus yaitu kerja sama dengan Yayasan Semesta Gunung Pati Semarang mulai tahun 2013. Dia alumni SMAN 2 Semarang sambil mondok di Addainuriyah Sendang Guo Semarang. Setelah lulus SMA mengikuti program beasiswa ke Turki untuk meraih S1. Saat ini sedang menginjak semester 5," kata Nanang.

Menurut Nanang, saat ini permasalahan Dwi Puspita Ari Wijayanti sudah diurus staf Kemenlu RI melalui Dubes RI di Turki.

Keluarga mengetahui anaknya ditangkap otoritas Turki tadi malam pukul 19.30 WIB oleh orang yang mengatasnamakan staf Kemenlu RI.

"Ibundanya yakni Ibu Ariyah meyakini anaknya tidak terlibat pergerakan politik yang sedang berkembang di Turki, karena anaknya sedang melaksanakan tugas belajar meraih sarjana. Kejiwaan ibu Ariyah sangat tertekan dengan kejadian yang menimpa anaknya dan sangat tidak berkenan dengan publikasi," kata Nanang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini