News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Menteri Agama Minta Kompetisi Sains Madrasah Diselenggarakan Tiap Tahun

Penulis: Tito Ramadhani
Editor: Sugiyarto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

33 pasang peserta perwakilan provinsi yang mengikuti Kompetisi Sain Madrasah ke - 5 tahun 2016, tampak mengenakan pakaian adat masing-masing sesaat sebelum pembukaan, di Pontianak Convention Center, Selasa (23/8/2016) sekitar pukul 13.48 WIB.

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Tito Ramadhani

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Menteri Agama, Lukman Hakim Saifudin dalam pidato sambutannya, menyampaikan lima pesan dan harapannya kepada peserta maupun tamu yang hadir dalam pembukaan Kompetisi Sains Madrasah ke -5 tahun 2016, di gedung PCC, Pontianak, Selasa (23/8/2016) siang.

Menag menyatakan, baik selaku pribadi maupun sebagai perwakilan pemerintah, ia mendukung penuh untuk diselenggarakannya KSM setiap tahun.

Digelaran kelima KSM kali ini, peserta KSM tidak saja diikuti siswa madrasah termasuk MAN Insan Cendekia, akan tetapi juga diikuti oleh siswa sekolah.

Kebijakan ini, sesuai dengan kesepakatan Kementerian Agama dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

"Ini merupakan bukti nyata, bahwa siswa-siswi madrasah, siap bersaing dan berkompetisi secara fair dalam setiap lomba dan kompetisi, dengan siswa-siswi manapun," ungkapnya.

Kemajuan lembaga pendidikan madrasah, menurutnya saat ini sungguh sangat membanggakan.

Karena telah banyak siswa-siswi madrasah yang menorehkan prestasi yang membanggakan Bangsa Indonesia, di berbagai ajang kompetisi baik tingkat nasional, regional, maupun internasional.

Kekayaan alam yang berlimpah, tanpa didukung kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan berintegritas, hanya akan menjadi beban persoalan kita.

Kekayaan kita memang tidak terbatas, namun ukuran maju tidaknya suatu bangsa, tidak lagi ditentukan oleh kepemilikan Sumber Daya Alam (SDA) saja.

"Tetapi yang lebih penting lagi adalah ketersediaan Human Capital (SDM) yang unggul dan berintegritas. Dalam konteks ini, Kompetisi Sains Madrasah tahun 2016 ini, dapat dijadikan sebagai momentum strategis penyiapan generasi emas ilmuwan dan cerdik cendikia, yang unggul paripurna dan siap menjadi pemimpin perubahan di masyarakat, yang bermanfaat bagi agama, bangsa dan negara," jelasnya.

Lukman dalam kesempatan ini, menyampaikan pesan dan harapannya. Yakni, pertama penyelenggaraan KSM, benar-benar dapat mendorong terwujudnya generasi ilmuwan dan cerdik cendikia yang menguasai Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) serta Iman dan Taqwa (Imtaq) secara seimbang dan proporsional.

"Oleh karena itu, dalam KSM tahun ini tidak saja dikompetisikan soal-soal seperti matematika, biologi, kimia, fisika, ekonomi dan geografi saja.

Tetapi juga dilengkapi dengan materi pendidikan agama islam. Materi inilah yang menjadi pembeda dari kompetisi lainnya," ujarnya.

Pada pesan kedua, ia berharap penyelenggaraan KSM dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas, ketersebaran lulusan madrasah di berbagai sektor profesi, dalam rangka memberikan sumbangsih nyata terhadap pembangunan bangsa kedepan yang lebih kompetitif.

"Yang penting, apapun dan dimanapun, anak-anak madrasah dan seluruh peserta KSM ini bekerja nantinya, haruslah mengedepankan integritas serta profesionalitas. Harus jujur dan mau bekerja keras," tegas Menag.

Ketiga, ia berharap anak-anak madrasah dapat menjadi benteng pertahanan terkait dengan penyebaran virus-virus, seperti penyalahgunaan narkoba, minuman keras, seks bebas, tawuran pelajar, ektrimisme agama dan perilaku menyimpang lainnya.

"Dengan demikian, saya yakin anak-anak madrasah akan tumbuh menjadi benteng pertahanan NKRI serta benteng Keislaman serta Keindonesiaan," katanya.

Keempat, pintar dan memiliki IQ tinggi tidaklah cukup. Jika tidak bermanfaat bagi sesama, sebaik-baik orang adalah mereka yang paling bermanfaat untuk sesamanya.

"Prestasi dalam kejuaraan seperti KSM ini, haruslah dibarengi keterampilan sosial yang memadai, serta kemampuan untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain. Dan punya empati kepada lingkungan sekitar," paparnya.

Pesan kelima, ia berharap KSM tidak saja digunakan sebagai ajang perkenalan dan pertemuan biasa saja. Akan tetapi momentum ini hendaknya digunakan sebagai ajang silaturahim dan komunikasi antar sesama peserta, yang datang dari berbagai provinsi seluruh Indonesia, untuk saling tukar pikiran, tukar gagasan serta tukar pengalaman.

"Ini merupakan sebuah kesempatan paling baik, untuk menjalin jalinan dan mempererat persaudaraan di antara kita, untuk masa depan Bangsa Indonesia yang lebih baik," sambungnya.

Selain membuka KSM 2016, Lukmanul Hakim dalam momentum ini juga meresmikan delapan MAN Insan Cendekia di sejumlah kota di Indonesia. Yakni, MAN Insan Cendekia Sorong Provinsi Papua Barat, MAN Insan Cendekia Kendari, Sulawesi Tenggara.

MAN Insan Cendekia Palu, Sulawesi Tengah. MAN Insan Cendekia Batam, Kepulauan Riau, MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah Provinsi Bengkulu.

Kemudian MAN Insan Cendekia Padang Pariaman, Sumatera Barat. MAN Insan Cendekia Tanah Laut, Kalimantan Selatan serta MAN Insan Cendekia Sambas, Kalimantan Barat.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini