Laporan Wartawan Tribun Medan, Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Ivan Armadi Hasugian (18), pelaku upaya bom bunuh diri di Gereja Katolik Stasi Santo Yosep Jl Dr Mansur, Medan Sunggal dikabarkan mendapatkan upah Rp10 juta dari orang yang menyuruhnya.
Desas-desus ini berhembus kencang di kalangan awak media saat melakukan peliputan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Kapolresta Medan, Kombes Mardiaz Kusin Dwihananto yang dikonfirmasi sejumlah wartawan menyangkut kabar ini belum mau memberikan keterangannya secara rinci. Menurut Mardiaz, pihaknya masih melakukan pengembangan.
"Semua itu masih kami selidiki. Hari ini tersangka kami periksa lagi," ungkap Mardiaz, Senin (29/8/2016) siang.
Disinggung mengenai identitas orang yang menyuruh tersangka untuk melakukan pengeboman, Mardiaz lagi-lagi belum mau menjabarkannya.
Kata Mardiaz, pihaknya masih melakukan pendalaman dari masing-masing saksi.
"Motifnya seperti yang saya sampaikan kemarin, bahwasannya tersangka ini terinspirasi dari kejadian yang ada di luar negeri. Ia mendownload sejumlah video terkait aksi pengeboman," ujar mantan Wadir Krimsus Polda Sumut ini.
Pascapenyerangan, kata Mardiaz, tersangka syok. Tersangka belum bisa memberikan keterangan karena sempat dipukuli jemaat gereja.
"Ada sedikit kekerasan fisik yang diterima tersangka saat kejadian kemarin. Nanti sore, akan kami periksa lagi," ujarnya.(ray)