“Mereka menuntut dipekerjakan kembali dan diangkat menjadi karyawan tetap, namun kabarnya untuk sementara pihak perusahaan masih belum membutuhkan tenaga warga,” kata Hasanuddin.
Sementara itu Manajer PT Mopoli Raya Mahmud yang dikonfirmasi Serambi, Sabtu (3/9) mengatakan hingga tadi malam aksi pemblokiran jalan menuju ke perusahaan masih diblokir warga.
Namun, sejumlah karyawan yang biasanya bekerja di perusahaan tidak terkurung karena memang menetap di perkampungan, bukan di perkebunan.
Mahmud menolak memberikan penjelasan lebih lanjut karena yang lebih berwenang menjawab persoalan tersebut adalah atasannya.
“Mohon maaf pak saya belum bisa menjawab inti persoalannya,” katanya.
Sebelumnya, Serambi berupaya mengkonfirmasi General Manager PT Mopoli Raya Akbar Antariksa.
Namun hingga berita ini diturunkan belum berhasil terhubung. (edi)