Laporan Wartawan Tribun Jabar Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Bandung belum menemukan obat palsu yang diproduksi di Provinsi Banten.
Hal itu menyusul Bareskrim Mabes Polri dan BPOM melakukan penggerebekan terhadap lima pabrik obat palsu di Balaraja, Banten.
Dari hasil temuan itu, sebanyak 42 juta butir obat palsu pun ditemukan.
BBPOM Bandung masih menelusuri keberadaan obat palsu dan peredarannya di Jabar.
Sejauh ini BBPOM Bandung belum menemukan obat palsu itu di toko obat, apotik atau distributor resmi obat di wilayah Jawa Barat.
"Obat-obat ilegal tersebut diedarkan sendiri misalkan dari mulut ke mulut atau penyebarannya bisa langsung ke orang yang dituju," kata Kepala BBPOM Bandung, Abdul Rahim melalui sambungan telepon, Selasa (6/9/2016).
Meski begitu, kata Abdul, pihaknya tetap akan melakukan pengawasan terhadap distributor maupun tempat penjualan obat.
Hal itu untuk mengantisipasi oknum toko obat atau apotik yang nekat menjual obat palsu dengan sembunyi-sembunyi.
"Kami selalu melakukan inspeksi atau pengawasan rutin," kata Abdul.
Abdul mengtakan, pihaknya juga meminta masyarakat untuk mewaspadai peredaran obat palsu tersebut.
Masyarakat diminta segera melapor jika ada yang menawarkan obat yang tidak jelas.
"Laporkan saja baik ke kami atau ke polisi. Nanti akan kami tindak lanjuti," kata Abdul. (cis)