News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ribuan Anak Sapi Unggulan Banyuwangi Diprediksi Lahir Serempak

Editor: Y Gustaman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Peternak sedang melakukan proses sinkronisasi berahi dan inseminasi (kawin suntik) sapi di Kabupaten Banyuwangi, Rabu (14/9/2016). SURYA/HAORRAHMAN

Laporan Wartawan Surya, Haorrahman

SURYA.CO.ID, BANYUWANGI - Ribuan anak sapi unggulan di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, diprediksi akan lahir serempak pada April 2017.

Hak tersebut terungkap setelah Dinas Peternakan Banyuwangi menerapkan program peningkatan mutu genetik ternak melalui Inseminasi Buatan yang memanfaatkan potensi sapi pejantan unggul. Program ini telah dimulai pada Mei-Juni 2016.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Peternakan Banyuwangi, drh. Benny Handarwanto, mengatakan peningkatan populasi ini ditempuh untuk mempertahankan swasembada daging di Banyuwangi.

"Kalau melihat angka ketersediaan dan konsumsi daging, kita masih surplus 0,13 ton. Angka ini terus kami pacu, dengan meningkatkan populasi sapi yang menghasilkan anakan sapi berkualitas dalam waktu serempak,” kata Benny pada Rabu (14/9/2016).

Saat ini neraca daging sapi di Banyuwangi masih surplus. Produksi daging sapi harian Banyuwangi sebesar 4,40 ton per hari, sedangkan konsumsi daging sapi masyarakat Banyuwangi sebesar 4,27 ton per hari.

"Ini penting ditingkatkan karena ke depan kebutuhan daging akan terus naik, seiring perbaikan ekonomi warga dan peningkatan jumlah penduduk," kata Benny.

Program peningkatan populasi sapi dengan menghasilkan anakan dalam waktu serempak tersebut, dilakukan secara masal pada 1.200 sapi betina produktif se-Banyuwangi. Pelaksanaannya dilakukan melalui dua langkah, yaitu proses sinkronisasi birahi dan kawin suntik alias inseminasi secara serentak.

Pada tahap sinkronisasi, sapi-sapi yang dipilih diberi suntikan hormon agar siap dibuahi. Tahap ini telah dilakukan pada Mei-Juni 2016.

Setelah siap, sapi-sapi tersebut diinseminasi sekitar empat hari usai sinkronisasi birahi lewat pelaksanaan Pekan Inseminasi Buatan. Sapi yang menjadi target program ini sebelumnya sudah diperiksa dan dipastikan tidak mengalami gangguan reproduksi, sehingga bisa berhasil dalam program inseminasi.

“Hasilnya, dalam sembilan bulan setelah sinkronisasi birahi, akan lahir ribuan pedhet (anak sapi) unggulan secara bersamaan di seluruh kecamatan. Kami prediksi, kelahiran pedhet-pedhet ini akan terjadi pada April 2017,” terang dia.

Selain sebagai penyedia daging, anak sapi yang lahir juga disiapkan sebagai sapi indukan yang berkualitas unggul. Salah satu ciri sapi unggulan adalah saat lahir bobotnya minimal 25 kg dan tidak ada cacat fisik.

“Dari program ini kualitas sapi bagus. Bahkan dewasa nanti bobotnya bisa capai satu ton. Sehingga daging yang dihasilkan juga banyak,” kata Benny.

Saat ini Banyuwangi memiliki sekitar 120 ribu ekor sapi, dengan rincian 72 ribu sapi betina dan 48 ribu sapi jantan. Untuk melindungi sapi betina produktif, pemerintah memberikan kompensasi Rp 500 ribu per sapi betina yang bunting kepada peternak agar tidak disembelih.

Dinas Pertenakan cukup terbantu dengan kehadiran Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga Kampus Banyuwangi. Banyak mahasiswa Unair terlibat membantu permasalahan sektor peternakan di kabupaten tersebut.

"Teman-teman mahasiswa kedokteran hewan Unair membantu turun ke lapangan, memberi penyuluhan, dan sebagainya," kata Benny.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini