TRIBUNNEWS.COM, BANYUWANGI - Susu sapi di tangan Toton Fathoni, warga Dusun Wadungdollah, Desa Kaligondo, Kecamatan Genteng, Banyuwangi bisa menjadi banyak produk.
Tidak hanya susu sapi murni, namun diolah menjadi produk-produk yang bisa dijual dengan nilai yang lebih tinggi.
Bahkan Toton mampu menjual satu liter susu yang biasanya Rp 10.000 perliter, menjadi seharga Rp 220.000 perliter.
Harga pasaran susu murni di Banyuwangi, satu liter seharga Rp 10.000. Apabila dijual ke pabrik nilainya turun menjadi sekitar Rp 4.500 perliternya.
Namun di tangan Toton, susu sapi diolah menjadi berbagai produk seperti lulur, sabun, minuman kesehatan, masker, dan lainnya.
Produk-produk itu jauh bernilai tinggi daripada hanya dijual dalam bentuk susu murni.
"Susu itu bisa menjadi banyak produk. Di setiap olahannya bisa dijual. Selain kesehatan, susu juga bisa menjadi produk kecantikan," kata Toton, Rabu (21/9).
Satu liter susu, Toton bisa mengolah 60 persen menjadi minuman kesehatan yang dia disebut whey, dan sisanya 40 persen menjadi lulur kecantikan.
Whey atau bisa disebut liquid gold, merupakan minuman yang baik untuk tubuh. Mereka yang memiliki asma, kanker, darah tinggi, dianjurkan untuk minum whey.
Untuk 600 mililiter whey dijual seharga Rp 50.000.
"Sisa dari whey bisa menjadi lulur kecantikan," kata Toton.
Lulur juga dijual seharga Rp 50.000 per 400 mililiternya. Selain whey dan lulur, Toton juga mengolahnya menjadi masker atau bahan mandi sabun.
Satu liter susu murni, oleh anak pertama dari bersaudara itu, difragmentasi menjadi kefir.
Kefir sendiri merupakan produk fermentasi susu. Selain bisa dikonsumsi, kefir juga bisa digunakan untuk kecantikan terutama masker wajah.
Manfaat dari kefir masker ini bisa mengeluarkan tumpukan racun kimia di dalam kulit akibat penggunaan berbagai macam cream yg mengandung bahan kimia yang berdampak panjang pada kesehatan.
Selain itu juga bisa melawan tanda tanda penuaan, membantu memutuskan siklus ketergantungan pada cream atau obat racikan tertentu, mencerahkan dan membuat kulit semakin glowing, meremajakan kulit dan meningkatkan kadar air dan collagen pada kulit, membantu mengurangi iritasi, mengatasi masalah jerawat dan lainnya.
Perpaket kefir masker 200 gram dijual seharga Rp 220.000. Biasanya konsumen dari masker kefir milik Toton ini adalah salon-salon kecantikan.
Toton mengatakan, mengolah susu menjadi kefir lebih menguntungkan. Karena kefir akan terus berkembang biak.
"Jadi bisa disebut merawat bakteri," kata Toton.
Selama ini Toton melakukan inovasi-inovasi tersebut secara manual. Berbekal pengetahuan dari mengunjungi peternakan di Mesir, alumni Al Azhar Mesir tersebut mengaplikasikan pengetahuannya di peternakan milik orangtuanya.
Selain melakukan inovasi susu sapi, Toton juga membuka kafe susu, Omah Ngedots di Setail, Genteng Banyuwangi.
Di kafe tersebut, Toton menjual berbagai macam varian susu murni. Tiap hari, Toton mampu menghabiskan 20 liter susu murni.
Saat ini Toton memiliki 6 sapi di peternekan Sumber Luminto milik orang tuanya.
"Dengan mengolah susu murni menjadi produk-produk lainnya, selain memberikan keuntungan lebih juga bermanfaat untuk mendistribusikan susu peternak," kata Toton.
Toton menceritakan, dulu peternakannya pernah memiliki sapi mencapai 20 ekor. Tiap ekor bisa menghasilkan 10 liter susu murni perhari.
Namun yang jadi permasalahan, susu-susu tersebut tidak semua terdistribusikan. Akibatnya banyak susu akhirnya diberikan secara gratis kepada masyarakat.
"Repot, karena kalau tidak diperas susunya tiap hari sapi bisa sakit. Sedangkan apabila kebanyakan susu, bingung distribusinya. Jadi waktu itu solusinya sapi yang dikurangi. Bahkan dulu pernah tinggal dua sapi," kata Toton.
Namun kini, beternak sapi menurut pria kelahiran 5 Maret 1992 tersebut kini menjanjikan.
Selain banyak perusahaan/pabrik susu yang butuh pasokan susu murni, banyak masyarakat yang kini mulai sadar akan kebutuhan susu murni.
Bahkan Toton mengatakan, pernah mendapat permintaan dari Bali untuk mengirimkan 600 liter susu murni. Ini dikarenakan, banyak kafe yang membutuhkan pasokan susu.
"Di sana banyak turis yang mencari susu murni di kafe-kafe," kata anak pasangan Nurfathoni dan Istiqomah tersebut.
Sedangkan pasar lokal membutuhkan 1200 liter/2hari. Pabrik membutuhkan sekitar 3000 liter per dua hari. Ini menunjukkan susu sapi perah memiliki peluang pasar yang sangat besar. (haorrahman)