Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Budi Rahmat
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU- Sebanyak 30 an massa pendukung bakal pasangan calon Destrayani Bibra dan Sa'id Usman Abdullah yang didominasi perempuan mendatangi kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Pekanbaru di Jalan Arifin Ahmad, Pekanbaru, Minggu (1/10/2016).
Massa datang guna mempertanyakan keputusan KPU yang tidak meloloskan pasangan Destrayani Bibra dan Sa'id Usman Abdullah dalam tes kesehatan jelang Pilkada serentak Pekanbaru.
Massa protes keputusan tersebut dan meminta KPU menjelaskan perihal gagalnya pasangan tersebut dalam tes kesehatan.
Desakan massa akhirnya diterima Ketua KPU Pekanbaru, Amirudin Sijaya.
Didampingi seluruh Komisioner. Amirudin kembali mengatakan bahwa keputusan yang diambil KPU sudah berdasarkan hasil tes kesehatan yang diterima dari pihak Rumah Sakit Umum Daerah RSUD Arifin Achmad.
Menurutnya, adapun hasil tes kesehatan menyatakan, bahwa Said Usman saat ini ditemukan distabilitas memiliki faktor resiko yang dapat mengakibatkan ketidak mampuan untuk melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai walikota/wakil walikota.
" Kita sudah serahkan copian hasil tes tersebut kepada Sa'id Usman dan kuasa hukumnya," terang Amirudin.
Ditambahkan Amirudin, hasil tes kesehatan juga tidak menyatakan Sa'id gagal karena terindikasi narkoba.
" Tidak ada intervensi dari pihak manapun," terangnya.
Mendapat penjelasan tersebut, simpatisan melunak dan meminta KPU tetap menjaga netralitas.
Pasangan Destrayani Bibra dan Sa'id Usman maju pada Pilkada Pekanbaru dengan dukungan PDI Perjuangan dan PPP.
Namun dalam proses pemeriksaan kesehatan yang dilaksanakan pada Senin (29/9/2016) dan esok harinya, pasangan ini justru gagal dari hasil tes yang dikeluarkan.
Pasangan lain yang ikut meramaikan Pilkada Pekanbaru yakni, Firdaus-Ayat, Ramli Walid-Irvan serta dua pasang calon dari jalur independen Syahril-Said Zohrin serta Herman Nazar dan Dedi Warman.(*)