TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA- Febrina Lesisie Tantina, Calon Bupati yang diusung PDI Perjuangan untuk pilkada Kabupaten Mesuji Provinsi Lampung berkunjung dan berdialog dengan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
"Ibu Risma berpesan jangan pernah lelah menyapa rakyat, menemui dan berdialog langsung dengan rakyat, mendengar dan memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi rakyat," kata Febrina seusai pertemuan di Kantor Wali Kota Surabaya, Senin (3/10/2016).
Dalam pertemuan itu, lanjutnya, Risma mengingatkan dirinya untuk memperkuat dan melatih saksi TPS dan mengoptimalkan mesin partai, dengan saksi berlapis didalam dan di luar TPS.
Termasuk, saksi di kelurahan/desa dan kecatan untuk pengamanan suara.
Risma juga menguatkan hati Febrina untuk tidak perlu takut dengan money politics yang dilakukan pesaing.
Sebab, saran Wali Kota Surabaya kepada dirinya, rakyat sudah dewasa dan meminta Febrina percaya bahwa suara rakyat adalah suara Tuhan.
"Saya bahagia bisa menimba ilmu dari Ibu Risma dan mendapatkan resep-resep menghadapi pilkada Mesuji," ucap Febrina.
Dia menceritakan keinginannya untuk membawa kemajuan infrastruktur Mesuji seperti perbaikan jalan rusak dan fasilitas penerangan jalan untuk rakyat.
Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto meminta Febrina untuk menimba ilmu pemerintahan dari Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
Termasuk tentang tata kelola pemerintahan yang bersih dan bebas korupsi serta mengetahui resep pembangunan kota yang maju, indah, hijau serta manusiawi.
Kabupaten Mesuji merupakan kabupaten dengan jarak terjauh dari Bandar Lampung, ibukota Lampung, serta berbatasan langsung dengan Kabupaten Ogan Komering Ilir Provinsi Sumatera Selatan.
Kabupaten Mesuji ini merupakan pemekaran dari kabupaten Tulang Bawang dan diresmikan oleh Mendagri Mardiyanto pada 29 Oktober 2008.
Luas wilayah kabupaten ini adalah 2.184,00 kmĀ² sedangkan jumlah penduduknya sekitar 190.000 jiwa.
Febrina Lesisie Tantina yang berpasangan dengan M Adam Ishak merupakan pasangan calon penantang bagi incumbent.
Dan termasuk berprestasi dalam sekolah kader PDI Perjuangan sehingga diminta memberikan pidato affirmatif perempuan saat penutupan sekolah calon kepala daerah PDIP di Depok beberapa waktu lalu.