TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) dan Polda Jawa Timur (Jatim) akan menyelidiki uang dan emas palsu dalam satu kontainer milik Dimas Kanjeng Taat Pribadi di Kota Makassar.
Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Sulsel Komisaris Besar (Kombes) Frans Barung Mangera mengatakan, saat ini pihaknya telah berkoordinasi dengan Polda Jatim untuk menyelidiki emas dan uang palsu milik Dimas Kanjeng.
"Kita (Polda Sulsel) akan bersama-sama Polda Jatim mengusut keberadaan uang dan emas yang dikabarkan ada di Kota Makassar milik Dimas Kanjeng," kata Frans Barung, akhir pekan lalu.
Keberadaan emas batangan dan uang palsu tersebut masih misteri. Pihak Polda Sulsel juga belum bisa memberikan keterangan terkait keberadaan barang milik Dimas Kanjeng Taat Pribadi.
Saat ini, 12 korban penipuan Taat Pribadi dari Makassar telah melapor langsung ke Polda Jatim. Satu di antaranya yakni anak dari almarhumah Hj Najemiah yang didampingi legislator Akbar Faisal.
Menurut Frans Barung, informasi yang terkumpul menunjukkan saat ini kurang lebih ada 2.180 korban yang telah diperdaya oleh pengasuh Padepokan Dimas Kanjeng di Probolinggo, Jatim.
"Jadi informasinya memang ada 2.180 orang termasuk orang Sulsel yang jadi korban penipuan dengan iming-iming penggandaan uang Dimas Kanjeng," jelas Barung Mangera.
Namun, hingga kini setelah Polda Sulsel membuka posko pengaduan korban Dimas Kanjeng selama lima hari terakhir, belum satu pun di antara para korban yang datang melaporkan kasus itu. (dal)