TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Warga Desa Sumbersuko, Kecamatan Dampit resah, sebab puluhan sapi peliharaan mereka mati mendadak.
Belakangan terungkap, kematian hewan ternak ini modus pelaku kejahatan yang ingin membeli sapi dengan harga murah.
Matinya sapi-sapi peliharaan warga ini terjadi sejak dua pekan belakangan.
Akibatnya warga mengalami kerugian ratusan juta rupiah.
Namun warga pun curiga, karena kematian sapi-sapi tersebut dinilai tidak wajar.
“Sapi yang mati sebelumnya ditawar oleh seorang blantik (pedagang sapi). Siang ditawar, malamnya mati mendadak,” ungkap Kepala Desa Sumbersuko, Matsalim, saat dihubungi Surya (TRIBUNnews.com Network) Senin (3/10/2016).
Blantik tersebut adalah Munawar (55), warga Dusun Lambangsari, Desa Majang Tengah, Kecamatan Dampit.
Selain blantik, Munawar juga dikenal sebagai jagal dan penjual daging sapi. Warga yang sudah menaruh curiga melakukan pengintaian.
Sabtu (1/10/2016) sekitar pukul 04.00 wib, warga mengintai Munawar di Kandang milik seorang warga bernama Ngatimin.
Saat itu Munawar diam-diam memberikan racun jenis potas ke sapi milik Ngatimin.
“Dia tidak bisa mengelak karena ditangkap warga saat melakukan aksinya. Pelaku diserahkan ke Polsek Dampit untuk diproses,” tambah Matsalim kepada Surya (TRIBUNnews.com Network).
Masih menurut Matsalim, satu ekor sapi harganya bisa mencapai Rp 25 juta.
Munawar selalu menawar dengan harga miring sehingga tidak ada kecocokan harga. Namun malamnya sapi yang ditawar mati.
Anehnya, setiap sapi milik warga mati, Munawar selalu cepat datang ke lokasi.