News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Dimas Kanjeng Ditangkap

Satu Pengikut Padepokan Dimas Kanjeng Asal Kalbar Meninggal Dunia, Ini Penyebabnya

Penulis: Tito Ramadhani
Editor: Wahid Nurdin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Nama pimpinan padepokan Dimas Kanjeng sudah hampir dua pekan ini menjadi buah bibir. Bukan karena kemampuannya meyakinkan ribuan orang bisa menggandakan uang, Taat Pribadi dicari polisi karena kasus pembunuhan.

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Tito Ramadhani

TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK - Seorang warga Gang Gusti Khaidir Dua, Kecamatan Sungai Pinyuh Kabupaten Mempawah bernama Waris, meninggal dunia di Padepokan Dimas Kanjeng pimpinan Taat Pribadi, di RT 22/ RW 08, Dusun Sumber Cengkelek, Desa Wangkal, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.

Kabid Humas Polda Kalbar, Kombes Pol Suhadi SW mengungkapkan, saat ini jenazah Waris telah dimakamkan di Brebes, Jawa Tengah.

Kabar duka ini menurut Suhadi diperoleh pihaknya dari Hartono alias Tono (50 tahun), warga yang tinggal tak jauh dari kediaman almarhum Waris di Sungai Pinyuh.

"Alamatnya hanya selisih satu gang dengan rumah almarhum, yakni di Gang Gusti Khaidir Satu No 59, RT 003/ RW 002 Kecamatan Sui Pinyuh, Kabupaten Mempawah. Saat ini Hartono masih berada di padepokan tersebut," ungkapnya, Senin (10/10/2016) malam.

Lanjut Suhadi, menurut Hartono, almarhum meninggal diduga karena penyakit Asma dan Diabetes Melitus atau kencing manis.

Almarhum merupakan satu rombongan dengan Hartono, sedangkan rombongan lain sebanyak dua orang, sudah kembali ke Sungai Pinyuh.

"Masing-masing Junaidi Ibrahim (46), dan Abu Bakar (42). Menurut Hartono, selain dia masih ada satu keluarga warga asal Kalimantan Barat yang masih berada di padepokan," jelas Suhadi.

Satu keluarga tersebut yakni Sukarno selaku Pimpinan Kelompok, Tri Nengsih, Sulastri dan Tri Margono.

"Ketiganya anak Sukarno. Kemudian Abdul Muin dan Nasrin yang merupakan warga Gang Masjid RT 004/ RW 002. Selanjutnya Hajjah Azizah bersama dua cucunya, yakni Zainudin dan Rangga yang tinggal di Gang Pancasila Luar Sui Pinyuh, serta Slamet," terangnya.

Suhadi menambahkan, selain itu ada pula kelompok lain yang juga belum kembali. Mereka adalah Mumajat yang sebelumnya bekerja sebagai pedagang, ia tinggal mengontrak sebuah rumah di Gang Usaha.

"Karena rumah miliknya telah disita oleh Credit Union, Yadi dan Surya keduanya anak Mumajat. Kemudian satu lagi pedagang lainnya bernama Erwan, jadi saat ini warga masyarakat Kalimantan Barat asal Sungai Pinyuh yang masih berada di Padepokan Dimas Kanjeng berjumlah 15 orang, dua orang telah kembali dan seorang meninggal dunia," papar Suhadi.

Terkait masalah rumah Mumajat yang disita Credit Union, Suhadi menduga ada kemungkinan yang bersangkutan meminjam uang, untuk kemudian digandakan di Padepokan Dimas Kanjeng Pimpinan Taat Pribadi.

"Polda Kalbar akan memberi masukan kepada penyidik Polda Jatim, untuk mendalaminya, termasuk kematian almarhum Waris. Apakah memang meninggal dikarenakan sakit atau ada penyebab lain," urainya.

Oleh karena itu, Suhadi kembali mengimbau warga masyarakat yang merasa dirugikan oleh Taat Pribadi, pimpinan Padepokan Dimas Kanjeng untuk segera melapor ke pihak Kepolisian terdekat.

Agar laporan yang disampaikan dapat segera ditindaklanjuti.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini