Laporan Wartawan TribunStyle.com, Melia Istighfaroh
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Satuan Polisi Pamong Praja atau yang biasa dikenal dengan Satpol PP didirikan tangga 3 Maret 1950. Satpol PP merupakan perangkat pemerintah daerah dalam memelihara ketentraman dan ketertiban umum serta menegakkan peraturan daerah. Satpol PP sering dikenal masyarakat luas saat melakukan razia, pemindahan lahan, maupun pembongkaran lahan.
Sempat riuh terdengar kabar anggota Satpol PP yang tengah menggerebek hotel dan menemui komandannya sendiri bersama seorang wanita. Kabar yang hampir sama juga muncul, Rabu (5/10/2016), Satpol PP bernama Pr (46) menemukan putrinya saat tengah menggerebek hotel. (Redaksi: Isi dan judul berita ini telah mengalami perubahan setelah klarifikasi pihak terkait)
Putrinya yang masih berusia 19 tahun ini, ditemukannya dalam sebuah hotel bersama seorang pria yang bernama Bn (24). Sontak saja razia Satpol PP di hotel daerah Surabaya ini menjadi ramai.
Sang ayah yang melihat putrinya yang bernama Yani ini sangat marah.
Pr bahkan mengamuk dan mengancam Bn untuk segera menemuinya di rumahnya.
Saat Pr mengajak Yn untuk pulang, putrinya ini bersikeras tak mau meninggalkan pacarnya.
Tak mau menurut dengan ajakan ayahnya tersebut, Pr melakukan aksi yang membuat Yn pasrah.
Pr langsung saja menggendong Yn, dan dibawa keluar hotel tersebut layaknya menggendong anak kecil.
Melihat perlakuan Pr kepada Yn, para anggota Satpol PP lainnya tertawa terbahak-bahak.
"Saya tidak menyangka dan kaget sekali bertemu anak saya di hotel, atas perbuatan Yn dan pacarnya tersebut.
Mungkin akan secepatnya saya dan orang tua Bandy akan bertemu. Untuk menjaga tidak terjadinya fitnah dan akan membicarakan atas kelakuan anak mereka secara kekeluargaan," tutur Pr, saat ditanyai wartawan.
Kejadian ini dianggap sangat memalukan bagi jajaran Satpol PP, apalagi buah hatinya sendiri yang tertangkap.
"Kasian bapaknya. Harusnya mikir buat bikin bangga orangtua. Malah bikin kecewa. Bikin malu keluarga. Kalo aku uda nyesel seumur idup uda ngecewain ortu kayak gini. Astaghfirulloh," tulis akun netizen Olshop_happy.
Klarifikasi Kepala Satpol PP Kota Surabaya Irvan Widyanto
Menurut Irvan Widyanto peristiwa yang ada dalam pemberitaan itu tidak benar dan tidak pernah terjadi.
"Terkait berita di situs itu, perlu kami klarifikasi bahwa beritanya tidak benar. Tadi memang ada giat kami seperti itu, namun tidak ada anggota kami dengan nama tersebut serta gambar dalam berita itu menunjukkan bukan seragam Satpol PP Kota Surabaya," tegas Kasatpol PP Kota Surabaya Irvan Widyanto kepada Surya.co.id, Rabu (5/10/2016).
Selama ini Satpol PP memang rutin menggelar penertiban, baik penertiban di pasar hingga penertiban di hotel. Tujuannya untuk membersihkan tindakan-tindakan negatif yang ditimbulkan di dalamnya. Dari data yang diperoleh, selama empat bulan terakhir Satpol PPtelah menertibkan 770 orang. Dengan rincian, bulan Juni 139 orang, Juli 192 orang, Agustus 207 orang, dan September 232 orang.
Dari jumlah itu, meliputi pengemis, pekerja seks komersil, anak jalanan, dan gelandangan.
"Penertiban itu mulai dari bulan Juni sampai September. Di antara penertiban, kami juga memfokuskan gepeng, dan anak jalanan. Selain itu, ada PSK yang kebetulan warga luar yang terjaring di Surabaya, " jelas Irvan.
Untuk mewujudkan Surabaya menjadi kota bersih dari sampah masyarakat, Satpol PP Kota Surabaya terus berupaya untuk melaksanakan tugasnya sesuai peraturan daerah yang berlaku. Selain penertiban, Satpol PP juga rutin berpatroli dan berjaga di beberapa titik Kota Pahlawan, guna mengantisipasi terjadinya tindak kriminalitas.
"Semua unsur dilibatkan, tentunya untuk mewujudkan Surabayamenjadi kota yang aman dan nyaman dari apa pun. Bagi kami, prioritas utama adalah kenyamanan masyarakat Surabaya," tandasnya.