TRIBUNNEWS.COM, REMBANG - Selama 44 hari Kasrin berhaji di Tanah Suci.
Tukang becak berusia 59 tahun asal Rembang ini berhaji secara misterius tanpa menunggu daftar haji.
Warga Dukuh Gembul, Desa Sumberjo, Kecamatan Pamotan, Kabupaten Rembang, kembali ke rumahnya membawa sejumlah oleh-oleh khas yang biasa dibawa jemaah haji di antaranya sajadah, tasbih, mukena, teko dan gelas kecil-kecil khas Arab Saudi, tak ketinggalan air zamzam sebanyak satu jeriken.
Oleh-oleh yang dibawa pulang oleh Kasrin pada 4 Oktober 2016 semuanya nyata.
Keluarga dan kerabat mengelu-elukan namanya ketika menginjakkan kaki di rumah.
Saat Tribun Jateng mengunjungi rumahnya, suasana makin ramai oleh para tamu.
Banyak tetangga, teman seprofesinya sesama tukang becak, kerabat, tampak guyub di rumah sederhana milik Kasrin.
Kasrin mengenakan koko dan peci atau kupluk warna putih. Senyumnya mengembang.
Sesekali tangannya tak bisa menahan ketika ditarik orang untuk disalami dan diciumi.
Sejumlah botol berisi air putih berada di meja depan duduk Kasrin.
Botol-botol itu selanjutnya dibawa pulang oleh tamunya setelah didoakan oleh Kasrin.
Tukang becak yang biasa mangkal di Masjid Jami' Lasem Kabupaten Rembang itu memaparkan pengalamannya selama berada di Tanah Suci.
Dia memang tidak terdaftar di kantor Kemenag Rembang.
Tak ada di listing daftar jemaah haji 2016. Kepulangan Kasrin pada 4 Oktober sebagaimana jadwal resmi jemaah haji asal Rembang.