Kemampuannya mendatangkan uang dan barang lainnya adalah anugerah dari yang maha kuasa.
Dimas Kanjeng kerap menunjukkan kemampuannya mendatangkan sesuatu dan diberikan kepada santri, baik uang, makanan, minuman, buah-buahan, cincin, dan sebagainya.
"Beliau juga dermawan pada santri. Saat santri mau pulang, kadang beliau memberikan uang saku yang lebih dari cukup. Pada peringatan hari besar keagamaan, beliau rutin memberikan santunan kepada fakir miskin dan anak yatim," tambahnya.
Sementara Muslih, santri asal Jember, menyebut ajaran Dimas Kanjeng seperti ajaran Islam pada umumnya.
Amal ibadah sesuai yang tercantum dalam Al-quran dan Hadits serta ajaran Nabi Muhammad.
"Di sini tak ada yang aneh. Santri di sini juga memiliki agama berbeda, ada yang Kristen, Budha, dan Hindu. Yang muslim, kami shalat di masjid dan melakukan amalan lainnya," katanya.
KOMPAS.com/Ahmad Faisol