Laporan Wartawan Bangka Pos, Deddy Marjaya
TRIBUNNEWS.COM, BANGKA - Perhelatan pesta olah raga rekreasi dunia atau TAFISA Games keenam berlangsung dari tanggal 6 hingga 12 Oktober 2016 mendatang.
Sebanyak 87 negara dan 29 provinsi mengonfirmasi mengikuti ajang yang dikenal sebagai olimpiadenya olah raga rekreasi dan tradisional dari seluruh dunia ini.
Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi berharap pelaksanaan event ini menjadi bukti Indonesia mulai mendapatkan kepercayaan menggelar event-event olah raga berkelas internasional. Ia mengajak semua pihak bekerjasama dan sama sama bekerja untuk menyukseskan pelaksanaan event ini.
"TAFISA juga menjadi momentum berkumpulnya masyarakat olah raga dunia untuk melihat fondasi olah raga benar-benar dipupuk dari olah raga tradisional dan olah raga rekreasi. Saya mengajak semua pihak menyukseskan acara ini demi harumnya nama bangsa Indonesia, mendorong industri olah raga dan pariwisata di Tanah Air dan dapat berkontribusi pada peningkatan perekonomian masyarakat," kata Imam dalam siaran pers yang diterima Tribunnews.com, Jumat (7/10/2016).
Lebih dari 9000 delegasi yang terdiri dari atlet, official dan manajer yang berasal dari negara-negara di 5 benua akan mengikuti 50 cabang olah raga yang dipertandingkan.
Sebagian besar olah raga rekreasi, perlombaan dan eksebisi ini akan digelar di kawasan Taman Impian Jaya Ancol.
Sementara sejumlah lokasi lain yang juga digunakan antara lain: Arena Jakarta International Expo-Kemayoran, Taman Mini Indonesia Indah, Bintaro Exchange Mall, Gelanggang Olahraga (GOR) Cempaka Putih, GOR Sunter, GOR Tanjung Priok hingga Kepulauan Seribu.
Upacara Pembukaan TAFISA Games 2016 akan berlangsung pada 8 Oktober 2016 di Pantai Carnaval, Ancol Beach City.
Presiden Joko Widodo direncanakan akan menghadiri upacara pembukaan yang memadukan unsur-unsur kebudayaan Indonesia dalam balutan teknologi bertema: "Budaya Bertemu Teknologi, Indonesia Hebat."
Ketua Panitia Pelaksana TAFISA yang juga ketua Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI), Hayono Isman, mengatakan pelaksanaan event TAFISA Games 2016 menjadi momentum awal kebangkitan olah raga tradisional Indonesia.
"Melalui TAFISA kita akan memperkenalkan olahraga tradisional yang dimiliki Indonesia. Pada saat kongres TAFISA di Frankfurt, Jerman tahun 2011 lalu, Indonesia bisa mengalahkan Belanda karena kekayaan olahraga tradisionalnya, maka penetapan Indonesia sebagai tuan rumah adalah bentuk penghormatan dunia," jelas Hayono.
Dalam berbagai kesempatan Hayono menegaskan TAFISA sebagai pesta olah raga internasional yang begitu kuat mencerminkan kekayaan dan keragaman olah raga bangsa-bangsa di dunia.
"Momen ini menjadi terasa istimewa karena menjadi ajang pertemuan dan penjalinan persahabatan yang erat bagi seluruh warga dunia yang mencintai olah raga," kata Hayono lagi.
TAFISA Games 2016 memiliki banyak agenda antara lain kejuaraan dan kompetisi dalam kategori Action Sports, Extreme Sports, Adventure Sports, E- Sports dan nomor khusus untuk penyandang disabilitas. Selain itu ada juga ajang eksibisi yang akan diisi oleh sejumlah negara.
TAFISA Games 2016 tidak hanya menggelar perlombaan dan eksebisi puluhan cabang yang penuh dengan keunikan kultural seperti senam Zumba dari Kolombia, seni bela diri Chanbara dari Jepang, seni bela diri Muay-Thai asal Thailand, dan juga seni bela diri Pencak Silat khas Indonesia.
Lebih daripada itu TAFISA menjadi perhelatan yang memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk menampilkan bentuk olahraga rekreasi dan tradisional dari latar belakang budayanya masing-masing.
Selama penyelenggaraan TAFISA akan dilakukan sejumlah pemecahan rekor dunia antara lain: pemecahan rekor dunia pelajar bermain egrang terbanyak dan pemecahan rekor dunia layang-layang.
Sementara itu sebagai event pendukung akan digelar pula berbagai eksebisi yang mengenalkan berbagai produk dalam bidang fashion olahraga, kuliner, kerajinan tangan hingga obat-obatan tradisional Indonesia.