Baca tanpa iklan
Laporan Banjarmasin Post Herliansyah
TRIBUNNEWS.COM, KOTABARU - PP (17), Warga Jalan M Alwi, Desa Semayap, Kecamatan Pulaulaut Utara, Kotabaru ini panik saat dikejar-kejar warga.
Panik, ia pun langsung menceburkan diri ke laut, Selasa (11/10/2016) sekitar pukul 19.30 Wita.
Kepanikan dialami pria kelahiran 20 Februari 1999 yang juga masih berstatus pelajar di sebuah sekolah daerah ini, hingga nekat menceburkan diri ke laut di wilayah Hilir Muara, Kecamatan Pulaulaut Utara karena takut diamuk warga yang mengejarnya lantaran diduga menjambret.
Kejadian berawal saat korban, Hermawati (23), warga Jalan Putri Jalahe, Kelurahan Baharu Selatan, Kecamatan Pulaulaut Utara, mengendarai kendaraan roda dari kawasan Siringlaut menuju Hilir Muara.
Tanpa korban sadari, saat berada di jalan Nelayan, RT 01, Desa Hilir Muara, sepeda motor yang dikendarainya dipepet seorang laki dengan mengendarai sepeda motor Honda Beat warna hitam DA 6576 GAE.
Pelaku hanya seorang diri tak hanya memepet korban, namun pelaku langsung mengambil dompet yang diletakan korban di boks depan sepeda motor.
"Setelah mengambil dompet milik korban, pelaku langsung melarikan diri menuju ke arah Hilir Muara dengan menggunakan sepeda motor," kata Kapolres Kotabaru AKBP Suhasto SIK melalui Kasubag Humas Tuti Sulistyowati, Rabu (12/10) petang.
Namun korban tindak tinggal diam, melihat dompet miliknya diambil pelaku, korban pun langsung berteriak 'maling' dan mengejar pelaku sambil membunyikan klakson.
Aksi perlawanan dilakukan korban, itupun kontan mendapat perhatian warga yang spontanitas juga ikut mengejar pelaku.
"Pelaku dikejar korban dibantu warga sampai ujung jalan. Karena jalannya buntu pelaku melarikan diri dengan turun ke laut," jelas Tuti.
Pelaku tidak cuma nekat menceburkan diri ke laut, tapi upaya meloloskan diri dari kejaran warga, pelaku pun terpaksa meninggalkan sepeda motor yang dikendaraainya waktu itu.
"Atas kejadian itu korban mengalami kerugian kurang lebih Rp. 450 ribu. Dan, melaporkan kejadian ke polres Kotabaru guna proses hukum lebih lanjut," tandas Tuti.