Laporan Wartawan Tribun Jogja, Arfiansyah Panji Purnandaru
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Kerbau milik Bardi terkena ledakan diduga bom mati pada Selasa (1/11/2016). Kerbau sempat bertahan hidup selama 12 jam.
Kasidi (57), warga sekitar yang ikut menyaksikan kondisi kerbau, menjelaskan sekitar pukul 19.00 WIB malam, kerbau tersebut sudah sekarat. Mulut kerbau juga mengeluarkan busa.
"Sekarat dan mengeluarkan busa cukup banyak," ujar Kasidi, Rabu (2/11/2016).
Kerbau tadi terus bergerak dan bersuara, hingga akhirnya mati pukul 23.00 WIB. Bangkai kerbau dimakamkan tak jauh dari kandangnya.
Warga menguburkan bangkai kerbau korban ledakan di sebelah kandang di Dusun Sawahan, Sumberagung, Jetis, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu (02/11/2016). TRIBUN JOGJA/ARFIANSYAH PANJI PURNANDARU
Sebelum dikuburkan, Tim Laboratorium dan Forensik Polri Semarang tiba di lokasi ledakan diduga bom. Mereka menemukan benda-benda sisa ledakan seperti paku dan pecahan kaca.
Tim Labsfor juga memeriksa kerbau yang menjadi korban ledakan. Secepatnya tim akan memeriksa hasil ledakan di laboratorium.
"Pihak Polres hanya sifatnya menunggu dan mendalami seluruh saksi dan sumber informasi," jelas AKP Anggaito Hadi Prabowo, Kasat Reskrim Polres Bantul, Rabu (02/11/2016).
Setelah melalui pemeriksaan tim Labfor Polri Semarang, kerbau tersebut bisa dikuburkan.
Badri mengaku belum lama membeli kerbau tersebut seharga Rp 11 juta dari Muntilan. Ia akan menggunakan tenaga kerbau untuk membajak sawahnya.