Laporan Wartawan Tribun Medan Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Hanya karena berusaha membela diri saat dikeroyok oleh tetangganya, Mariana boru Sianturi (30) warga Jl Elang Ujung Mandala terpaksa mendekam di sel sementara Polrestabes Medan.
Saat membela diri, Mariana yang kebetulan tengah memasak dan memegang pisau cutter meronta dan pisaunya mengenai salah satu penyerang.
"Sejak isteri ku ditahan pak, enggak ada yang ngurus keempat anak ku ini. Kerjaan ku pun terbengkalai. Harapan ku, isteri ku ini bisalah ditangguhkan pak. Biar ada yang ngurus anak-anak ku. Aku pun bisa kerja nyari uang untuk makan anak-anak ku," kata Partogi Tambunan (39), usai menjenguk isterinya di tahanan Polrestabes Medan, Selasa (8/11/2016) siang.
Menurut Partogi, kasus ini bermula saat anak pertamanya Joshua berkelahi dengan anak tetangganya bernama Boas.
Ketika itu, Boas menangis dan mengadu kepada ayahnya.
Karena merasa tidak terima, ayah Boas bermarga Siahaan mendatangi rumah Mariana.
Saat itu, Mariana tengah memotongi bawang untuk mempersiapkan makan bagi keempat anaknya.
Setibanya di rumah Mariana, ayah Boas bermarga Siahaan langsung mencekik isteri Partogi.
Tak hanya Siahaan, kerabatnya yang lain juga berusaha menyerang Mariana yang tengah sendirian.
Karena panik diserang, Mariana yang baru saja memotongi sayur meronta sehingga pisaunya mengenai salah satu penyerang.
Atas dasar itulah ia dilaporkan dan kini mendekam dalam kasus penganiayaan.
"Aku sudah sempat temui mereka pak. Mereka minta uang damai Rp 6 juta. Dari mana uang ku pak. Sementara aku pun cuma sopir," kata Partogi sembari mendekap keempat anaknya yang masih kecil-kecil.
Begitupun, sopir truk ini kembali berharap isterinya bisa ditangguhkan. Harapannya, sang isteri bisa kembali ke rumah mengurus keempat anaknya yang masih kecil-kecil. (ray/tribun-medan.com)