News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jenazah Panglima ISIS Mustahil Dibawa ke Indonesia

Editor: Y Gustaman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Salim Mubarok Attamimi atau Abu Jandal dan anaknya yang terlibat dalam jaringan ISIS saat berada di Suriah

Laporan Wartawan Surya, Galih Lintartika

SURYA.CO.ID, PASURUAN - Keluarga membenarkan Abu Jandal alias Salim Mubarok Attamimi, Panglima Militer Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) asal Indonesia, meninggal di Mosul, Irak.

“Memang benar adik saya meninggal dunia,” kata Yayak Fauziah Fauzi soal adiknya itu saat ditemui di rumahnya di Jalan Irian Jaya A/33, Gadingrejo, Pasuruan, Jawa Timur, Rabu (9/11/2016) siang.

informasi meninggalnya Salim Mubarok didapatkan dari teman-temannya.

Ia mengaku sejak 10 tahun silam sudah tidak berkomunikasi dengan adiknya.

Baca: Konferensi Pers Kematian Panglima Militer ISIS di Pasuruan Hoax


SEPI- Rumah Kakak kandung Panglima Militer Islam Irak Irak dan Suriah (ISIS) asal Indonesia di Mosul, Irak, Abu Jandal atau Salim Mubarak Atamini, Yayak Fauziah Fauzi di Jalan Irian Jaya A/33, Kelurahan Gadingrejo, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan. SURYA/GALIH LINTARTIKA

“Saya terakhir ketemu itu ya 10 tahun yang lalu. Dia (Salim Mubarok Attamimi) saat itu sedang ada di Malang bersama anak dan istrinya. Setelah itu, sampai sekarang tidak pernah ketemu lagi,” terangnya.

Di Malang, dikatakan Fauziah, adiknya tinggal bersama istri dan keenam anaknya.

“Setelah nikah ia dan istrinya sempat tinggal di sini, bahkan sampai punya enam anak. Setelah itu, mereka memutuskan untuk pergi ke Malang,” tutur dia.

Fauziah tidak mengetahui pasti kapan adiknya itu meninggal dunia. Yang jelas, ia mendapatkan informasi itu pada Selasa.

Sampai saat ini, ia tidak mengetahui di mana keberadaan Salim.

"Katanya sih di Mosul sana meninggalnya. Pokoknya saya hanya dikasih kabar seperti itu,” ia menambahkan.

Sampai saat ini belum ada informasi lebih lanjut. Ia pasrah setelah mendengar kabar ini. Fauziah beranggapan orang yang berjihad di jalan Allah dan meninggal pasti langsung dimakamkan di sana.

“Kayaknya kalau dibawa pulang ke Indonesia tidak mungkin. Kemungkinan paling besar ya dimakamkan disana,” tandas dia.

Fauziah menegaskan pihak keluarga tidak pernah menyebarkan informasi atau undangan jumpa pers dengan media atas meninggalnya sang adik.

Ia tidak mengetahui dari mana undangan tersebut.

"Saya tidak pernah mengundang jumpa pers. Saya justru tidak tahu itu. Tadi pagi saya didatangi polisi yang minta keterangan atas hal ini,” papar Fauziah.

Sementara itu, tetangga Fauziah menolak diwawancarai. Mereka cenderung menghindar. Termasuk saat Surya Online mengunjungi rumah ketua rukun tetangga setempat.

“Ini bukan rumah RT. Mau tanya soal apa, Salim, saya tidak tahu mas,” kata penghuni rumah.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini