TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Penyidik Ditreskrimum Polda Jawa Timur memburu Ismail Marzuki, pengikut setia Dimas Kanjeng Taat Pribadi.
Ismail adalah penjaga rumah Taat di Perumahan Jatiasri, Desa Kebonagung, Kecamatan Kraksaan, Probolinggo.
Rumah itu ternyata ada dua bunkernya.
Perburuan terhadap Ismail Marzuki dianggap sangat penting untuk menguak kejahatan Taat Pribadi yang juga tersangkut otak pembunuhan dua pengikutnya Abdul Gani dan Ismail Hidayah.
Ismail Marzuki juga ditengarai tahu betul arus lalu lintas uang yang masuk dalam bunker.
"Ismail Marzuki adalah orang yang sangat dipercaya Taat. Tapi Ismail terpisah dengan pengikut atau orang yang dipercaya Taat di padepokan," ujar sumber di kepolisian.
Dua bunker yang dijaga Ismail bertujuan menampung uang mahar dari masyarakat dari berbagai daerah di Indonesia yang masuk ke padepokan.
Namun, saat penemuan bunker yang lokasinya sekitar 50 meter dari rumah istri kedua Taat bernama Laila, kondisinya tak ada uang sepeser pun.
Kabar yang berkembang, dua bunker itu mampu menampung uang ratusan miliar hingga triliunan rupiah.
Fokus penyidik adalah, mencari kemana uang itu disimpan setelah penemuan bunker kosong.
"Nggak mungkin bunker dibuat tidak diisi uang," terangnya.
Bunker yang ditemukan penyidik di dua kamar tidur bersebalahan dengan ruang tengah.
Kamar yang ada itu terlihat berisi satu kasur tanpa ranjang.
Kasur itu tergeletak rapi di atas sebuah karpet hijau yang tergeletak di lantai keramik warna putih.