TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Kedua orangtua David James Taylor, terdakwa kasus pembunuhan polisi Aipda Wayan Sudarsa datang dari Inggris ke Bali.
Begitu sampai di Bali, David langsung menangis di pelukan sang ibu atas kasus yang kini menjeratnya ini.
Keluarga David yang datang secara khusus mengikuti persidangan ini adalah John Taylor (ayah David), Jane Taylor (ibu David) dan Racel Taylor (kakak David).
Saat ditanyakan, ketiganya memilih bungkam terkait kasus yang menyeret anaknya.
Penasihat hukum David, Haposan Sihombing mengatakan, orangtua dan kakak David tiba di Bali sejak Kamis lalu.
Mendengar David terbelit kasus, ketiganya langsung terbang dari Inggris.
"Selanjutnya Hari Jumat mereka ke Lapas Kerobokan menemui David," jelasnya, Rabu (16/11/2016).
Diceritakan Haposan, David dan keluarganya sudah lama tidak bertemu.
David telah lama hijrah dari Inggris, dan memilih tinggal di Australia bersama istrinya.
Menurut Haposan, dalam pertemuan itu, David langsung dipeluk ibunya, mereka pun menangis.
"Jumat mereka ketemu di LP Kerobokan. Dalam pertemuan itu yang memeluk David pertama kali adalah ibunya. Mereka berdua menangis. Selanjutnya mereka bertemu kembali hari Senin, Selasa dan hari ini (kemarin) di persidangan adalah pertemuan keempat mereka," ujar Haposan.
Dikatakan Haposan, John Taylor sangat sedih melihat anaknya tersangkut kasus dan kini menghuni sel tahanan.
Namun di sisi lain, pria yang menjadi pendeta itu merasa senang, anaknya mengakui apa yang telah diperbuat.
"Bapaknya David itu pendeta di Inggris. Dia (John Taylor) bilang ke saya, sangat sedih melihat anaknya dipenjara. Tapi dia senang David mengakui perbuatannya dan meminta maaf kepada keluarga korban," kata Haposan.