TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN - Kemarahan sesaat terhadap sang nenek kini disesali oleh Kurniawan (23), warga Ambarketawang, Gamping, Sleman.
Ia kini mendekam di jeruji besi Polsek Gamping setelah menembaki neneknya, Harjo Sumarto (80).
Empat peluru senapan angin bersarang di tubuh sang nenek.
Perilaku tak patut ditiru itu bermula dari rasa tidak terima pelaku terhadap neneknya yang mulai pikun itu.
Pelaku beralasan sang nenek sering marah-marah pada kedua orangtuanya.
"Kalau saya marahin dengan suara ya sama saja dia nggak tahu," ujarnya saat ditanya petugas Polsek Gamping, Jumat (25/11/2016).
Lalu kemarahan pelaku memuncak ketika terjadi permasalahan antara sang nenek dan ibu pelaku.
Korban selanjutnya memarahi dan menyuruh ibu pelaku untuk pergi dari rumah.
Perkataan sang nenek itu membuat pelaku bertambah kesal.
"Simbah (nenek) mau mukul ibu pakai bata, saya lalu ambil senapan angin. Saya tembak dari belakang," ungkapnya.
Kapolsek Gamping Kompol Heli Wijiyatno mengungkapkan, total ada empat peluru gotri yang bersarang di tubuh korban.
Satu peluru di bagian pantat dan tiga lainnya bersarang di paha.
"Karena kondisi korban sudah sepuh (tua), tidak bisa operasi. Kemarin dirawat tiga hari di rumah sakit," ungkap Kapolsek.
Dari hasil pemeriksaan, polisi mendapati jika penembakan itu bukan pertama kalinya terjadi.
Pelaku telah melakukan tiga kali aksi penembakan kepada sang nenek dengan senapan angin. (tribunjogja.com)