News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Siswa SMK Ditembak Polisi

Kasus Polisi Tembak Pelajar, Pengamat: Polri Tak Punya Duit Beli Bodycam, tapi Bisa Beli Boeing

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelaku penembakan terhadap siswa SMKN 4 Semarang, GRO (17), saat ini tengah diperiksa Propam Polda Jateng, Selasa (26/11/2024). Pelaku diketahui berinisial R. Pakar mengkritik perlunya bodycam bagi polisi yang bertugas buntut simpang siurnya kronologi terkait penembakan siswa SMK di Semarang.

TRIBUNNEWS.COM - Pengamat kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Bambang Rukminto, menyoroti kasus polisi yang menembak seorang siswa SMKN 4 Semarang, Jawa Tengah, Gamma Rizkynanta Oktafandy, pada Minggu (24/11/2024) dini hari.

Dia mengkritik Polri yang tidak kunjung menganggarkan pembelian kamera tubuh atau bodycam bagi personel yang beroperasi di lapangan.

Bambang mengungkapkan dalih Polri tidak segera membelinya karena tidak ada anggaran.

Padahal, dia menyebut, Polri bisa membeli pesawat jenis Boeing 737 dengan anggara Rp1 triliun pada 2022.

Menurutnya, dengan berbagai kasus penembakan oleh polisi ini, Polri seakan tidak memiliki skala prioritas terkait kebutuhan yang diperlukan dalam melaksanakan tugasnya sebagai pengayom masyarakat.

Bambang menjelaskan, untuk saat ini, bodycam baru disediakan untuk Korps Lalu Lintas Polri (Korlantas) Polri sejak 2022, dengan anggaran mencapai Rp11 miliar.

Dia juga menegaskan penggunaan bodycam oleh polisi sudah menjadi kewajiban untuk dimiliki.

"Bodycam idealnya memang sudah menjadi sesuatu yang wajib bagi semua anggota kepolisian. Pengadaan bodycam untuk Polri juga sudah dilakukan dan digunakan untuk Korlantas. "

"Hanya saja, pengadaan bodycam untuk semua personel belum dilakukan dengan alasan tidak ada anggaran."

"Di tahun 2022, bahkan Polri membeli pesawat Boeing 737 dengan anggaran hampir Rp1 triliun dan disetujui DPR," tuturnya kepada Tribunnews.com, Selasa (26/11/2024).

"Artinya, Polri belum memiliki skala prioritas terkait paradigma melindungi, mengayomi, dan melayani masyarakat, dan lebih memilih memenuhi kebutuhan tersier dan ironisnya DPR yang menjadi pengawas kepolisian juga mengamini," sambung Bambang.

Baca juga: Sosok Aipda RZ, Tembak Siswa SMK yang Terlibat Tawuran, Korban Tewas karena Luka pada Pinggul

Polisi Tembak Siswa SMK karena Diserang saat Lerai Tawuran

Sebelumnya, Kapolrestabes Semarang, Jawa Tengah, Kombes Irwan Anwar, menyebut polisi memang melakukan penembakan terhadap Gamma Rizkynata Oktafandy (16), Minggu.

Diketahui, polisi yang menembak korban adalah penyidik Polrestabes Semarang.

Dia menjelaskan, alasan polisi melakukan penembakan karena diserang saat akan melerai tawuran di depan Perumahan Paramount, Semarang Barat, pada Minggu dini hari sekitar pukul 01.00 WIB.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini