Irwan mengungkapkan, pada saat yang bersamaan, ada tawuran antara dua kelompok gangster yaitu 'Pojok Tanggul' dan 'Seroja'.
Dia menduga Gamma merupakan anggota dari kelompok gangster 'Pojok Tanggul'.
"Saat anggota melintas, melihat dua kelompok tawuran, ia mencoba melerai. Namun, anggota itu malah diserang hingga akhirnya mengambil tindakan tegas," katanya pada Senin (25/11/2024), di Mapolrestabes Semarang, dikutip dari Tribun Jateng.
Kendati demikian, Irwan menjelaskan polisi yang melakukan penembakan itu saat ini sudah diperiksa oleh Paminal Propam.
"Anggota tersebut sudah diamankan. Perannya dalam insiden ini sedang diperiksa oleh Paminal," jelasnya.
Irwan juga menjelaskan pihaknya masih menunggu hasil visum dari Gamma.
"Kami sedang menunggu hasil visum dari rumah sakit. Tampaknya memang ada luka tembak," ujarnya.
Pernyataan Kapolrestabes Dibantah
Namun, pernyataan Irwan itu justru dibantah oleh pihak satpam yang bekerja untuk berjaga di Perumahan Paramount yang diklaim sebagai lokasi tawuran.
Pihak SMKN 4 Semarang juga membantah terkait pernyataan Irwan yang menyebut Gamma sebagai anggota gangster.
Satpam yang enggan disebutkan namannya itu menyebut rekannya tidak melihat adanya tawuran saat berjaga.
Dia mengungkapkan, jika memang ada tawuran di Perumahan Paramount, maka dirinya akan melaporkan ke atasannya.
"Tidak ada tawuran di sini. Rekan saya yang bertugas malam juga memastikan tidak ada kejadian seperti itu. Kalau ada tawuran, kami pasti tahu dan melapor ke atasan," ujarnya.
Sementara, staf kesiswaan SMKN 4 Semarang, Nanang Agus B, membantah Gamma adalah anggota gangster 'Pojok Tanggul' seperti yang disampaikan Irwan.
Dia mengungkapkan Gamma adalah sosok yang berprestasi di sekolah.