Laporan Wartawan Tribun Jateng, Aditya Dwiki Sasongko
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Warga Tambakrejo, Kota Semarang, senang sudah bisa menggunakan bangunan apung Rumah Baca dan Balai Pertemuan.
"Kami ucapkan terima kasih kepada Menteri PUPR karena telah meresmikan bangunan apung. Rumah Baca dan Balai Pertemuan Apung sangat dibutuhkan warga RW 16 (Tambakrejo) khususnya. Bagi Tambaklorok umumnya yaitu mencakup Tambakrejo dan Tambakmulyo (RW 12 sampai RW 15)," kata Ketua RW 16, Slamet Riyadi, saat ditemui di rumahnya pada Sabtu (26/11/2016) siang.
Rumah Baca sangat bermanfaat bagi warga sekitar terutama anak-anak. Menurut dia penting sekali membudayakan kegiatan membaca. "Memberi edukasi dan mencerdaskan anak-anak, " ia menambahkan.
Menurut Slamet, pendidikan usia dini merupakan langkah tepat untuk membentuk anak tumbuh pintar. Dia menekankan warga dewasa pun juga harus ikut membaca.
"Kampung ini mayoritas 75 persen nelayan. Kita tahu nelayan selalu dipandang bodoh dan berkarakter keras. Jadi saya ingin menghapus anggapan itu," ujar dia.
Untuk itu, Slamet mendorong warga berusia dewasa ikut serta membudayakan membaca agar menjadi orang yang berwawasan luas.
"Saya harap bantuan buku-buku dari instansi maupun pemerintah kota, berupa buku pelajaran, cerita, dongeng, dan ilmu pengetahuan," harap Slamet.
Selain ruang baca di lantai dua, warga juga telah memanfaatkan lantai satu sebagai balai pertemuan.
"Setelah diresmikan, hari itu juga kami menggunakan balai pertemuan untuk penyuluhan bahaya penyakit DBD dan dampak tas plastik. Rencana hari Senin akan kami gunakan untuk sosialisasi tanaman mangrove menjadi bahan makanan," ujar dia.
Dia menambahkan, bangunan apung ini tidak hanya diperuntukkan bagi warga Tambakrejo saja atau Tambaklorok, melainkan seluruh masyarakat.
"Silakan datang, balai apung ini bukan hanya milik Tambakrejo. Warga kota lain, monggo kalau ingin memakai, pakai saja," ucap dia.