News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pisang Jadi Produk Unggulan Bantul

Editor: Sugiyarto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pisang

Laporan Reporter Tribun Jogja, Usman Hadi

TRIBUNNEWS.COM, BANTUL - Dinas Pertanian dan Kehutanan (Dispertahut) Bantul per November 2016 mencanangkan pisang sebagai produk unggulan di Bantul.

Dipilihnya pisang sebagian produk buah-buahan unggulan diklaim Dispertahut sudah melalui tahap kajian.

Maka dari itu ke depan diharapkan pohon pisang semakin identik dengan Projotamansari.

Saat dikonfirmasi, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dispertahut Bantul, Pulung Haryadi menyebut jika pencanangan pisang sebagai produk unggulan Bantul bukanlah sekadar jargon di pemerintahan baru.

Namun memang selama ini Bantul belum memiliki produk buah-buahan unggulan, sehingga kemudian dipilih pisang karena dinilai memungkinkan dikembangkan.

"Ketimbang buah lainnya, pisang lebih memungkinkan dikembangkan di Bantul. Di sini juga sudah banyak keberadaan pisang."

"Cuma kendalanya selama ini budidaya pisang baru sebatas ala kadarnya, masih menggunakan cara-cara tradisional, dan belum diurus secara profesional," ujar Pulung, Minggu (27/11/2016).

Untuk tahap awal, Palung mengakui jika anggaran untuk mengembangkan pisang masih kecil, hanya Rp 100 juta.

Namun menurutnya kedepan anggaran untuk mengembangkan pisang akan terus ditambah, sampai pisang benar-benar menjadi produk unggulan.

"Di antara pisang yang memungkinkan kami kembangkan seperti Kepok, Rojo, sama Ambon," tuturnya.

Lanjut Pulung, sebenarnya potensi lahan pisang di Bantul cukup besar, sekitar 10 ribu hektare.

Namun kenyataannya tahun ini baru 3 ribu hektare saja yang sudah mulai dibudidayakan pisang. Itupun penggarapannya masih belum berjalan maksimal.

"Ke depan akan kami geliatkan program budidaya pisang, harapannya semakin banyak penggarap pisang di Bantul," sebutnya

Terpisah Wakil Ketua Komisi B DPRD Bantul, Setiya menyebut jika program pemerintah baru dibawah Suharsono ini patut diapresiasi.

Sementara Komisi B selaku mitra Dispertahut mendukung penuh program tersebut.

"Tapi kami memberi catatan, agar program tersebut konsisten dijalankan, dan diimbangi dengan kerja nyata," paparnya.

Kalangan Dewan menurut dia, mendukung penuh program Dispertahut ini karena budidaya pisang relatif mudah. Meski demikian, keuntungan dari segi ekonomi juga menggiurkan.

"Dari sisi penggunaan lahan, tanaman pisang dapat dibudidaya di lahan pekarangan, harapannya dengan adanya program ini, pemanfaatan lahan pekarangan memungkinkan dilakukan," tutupnya. (tribunjogja.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini