"Berdasarkan laporan Pangdam Mulawarman saat ini, Tim SAR baik diturunkan melalui darat dan udara masih dalam proses pencarian korban lainnya," tuturnya.
Helikopter TNI jenis Bell ini hilang dalam tugas pengiriman logistik dari Bandara Juwata, Tarakan, menuju Long Bawan, Kecamatan Krayan, di Nunukan pada Kamis lalu.
Saat itu tiga pilot dan dua mekanik yang semuanya TNI sedang menumpang di dalamnya.
Tim SAR gabungan TNI, Polri, dan Basarnas menemukan sinyal darurat dari ELT yang dipancarkan helikopter.
Koordinat sinyal darurat itu pada titik 3 derajat 48 menit 54 detik Lintang Utara dan 116 derajat 3 menit 3,6 detik Bujur Timur.
Lokasinya merupakan hutan lebat, jauh dari pemukiman, terdapat gunung dan lembah dengan kemiringan ekstrem, dan tidak jauh dari perbatasan Indonesia dan Malaysia.
Titik keberadaan helikopter diyakini berada pada 176,33 km dari Bandara Juwata di Tarakan dan 40 km dari Desa Long Bawan, Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan.
Pencarian digelar dengan mengerahkan helikopter Super Puma dari Makassar, pesawat Cassa milik TNI AL dari Manado, dan CN 235, juga diperkuat anggota TNI dan Koramil setempat.(m20)