TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Memasuki kuartal ke dua tahun 2017, Siloam Hospitals Group akan melakukan ekspansi Rumah Sakit bertaraf internasional di propinsi Bangka Belitung.
RS Siloam Bangka akan dibangun Sembilan lantai dengan luas bangunan sebesar kurang lebih 20.000 meter persegi.
RS Siloam Bangka ini dianggarkan dengan nilai investasi kurang lebih Rp 250 milyar.
"Fasilitas pelayanan di Rumah Sakit Siloam Bangka ini kami buat selengkap mungkin sebagai pusat rujukan dari rumah sakit dari propinsi Bangka Belitung dan propinsi di sekitarnya," kata CEO RS Siloam Bangka Belitung Dr dr Rudy Susanto, B.S.BIO., M.D., M.B.A. di Jakarta, Selasa (29/11/2016).
Siloam Bangka merupakan RS besar dengan kapasitas tempat tidur sejumlah 350 - 400 yang dilengkapi dengan fasilitas dokter spesialis dan alat kesehatan modern bertaraf international.
Ini untuk melayani kebutuhan pengobatan pasien gawat darurat, rawat jalan, dan rawat inap dengan berbagai jenis penyakit medis spesialis dasar seperti penyakit dalam, bedah, kandungan dan anak, serta pelayanan pengobatan subspesialis seperti jantung, otak, pencernaan, paru, ginjal, gigi dan mulut dan sebagainya.
Kelengkapan fasilitas pelayanan medis meliputi layanan medis spesialis dasar umum, gigi dan mulut, medis spesilais penunjang, dan medis subspesialis, terutama untuk pelayanan pengobatan penyakit anak, bedah, penyakit dalam umum.
Juga untuk penanganan penyakit Jantung, saraf, paru-paru, penyakit kewanitaan pada umumnya, penyakit ibu pada waktu hamil maupun saat melahirkan.
Siloam Hospitals Group telah menyiapkan fasilitas penunjang klinis dan ketenagaan yg lengkap yg mencakup medis, keperawatan, dan non medis.
"Kami telah menyiapkan dokter umum, dokter gigi dan mulut, dokter spesialis dan subspesialis pada fase pertama pembukaan rumah sakit," katanya.
Tenaga dokter spesialis dan subspesialis ini akan terus kami tambah di fase berikutnya sehingga semua kebutuhan pelayanan medis propinsi Bangka Belitung akan terpenuhi.
"Begitu komposisi tenaga lokal tentu kami sertakan mengikuti aturan ketenagakerjaan yang di sarankan oleh pemerintah Provinsi Bangka Belitung," kata Rudy.