Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Budi Rahmat
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU- Berharap mendapatkan uang dollar Singapura, seorang warga Pekanbaru malah menjadi korban komplotan penipu hingga Rp 200 juta.
Korban RN (69) kehilangan emas batangan dan uang Rp 20 juta.
Dari informasi yang diterima Tribunpekanbaru.com, korban awalnya bertemu dengan seorang lelaki di Jalan Riau pada hari Senin (28/11/2016) kemarin.
Lelaki yang mengaku dari Singapura itu mengatakan hendak mengantarkan sumbangan untuk orang miskin melalui salah satu rumah ibadah.
Korban kemudian berniat membantu laki-laki tersebut.
Selang beberapa saat datang seorang perempuan yang juga ikut membantu.
Tidak beberapa lama kemudian datang seorang lelaki yang mengemudikan mobil.
Laki-laki yang terakhir datang mengaku bekerja di salah satu bank.
Korban kemudian diajak masuk kedalam mobil dan mengatakan akan mengantarkan lelaki asal Singapura tersebut.
Didalam mobil mulailah pembicaraan terkait Dollar Singapura.
Lelaki yang mengaku bekerja di salah satu bank mengaku tertarik dengan dollar Singapura yang dimiliki lelaki asal Singapura tadi.
Karena ketertarikan itu, lelaki asal Singapura kemudian menawarkan penukaran dollar Singapura dengan cincin emas yang dipakai lelaki yang mengaku bekerja di salah satu bank.
Korban yang awalnya hanya mendengar, kemudian juga ditawari penukaran uang dengan emas.
Tergiur dengan harga Dollar Singapura tadi, korban pun mengatakan memiliki emas dan uang.
Maka korban pun menjemput emas batangan dan menarik uang dari tabungannya.
Setelah uang Dollar Singapura ditukar dengan emas dan uang rupiah, pelaku kemudian meminta korban membelikan air mineral.
Celah itulah yang dimanfaatkan pelaku kabur.
Korban tidak pernah lagi menemukan lelaki tersebut.
"Jadi korban memang sudah ditipu oleh sindikat yang terorganisir. Mereka sudah menentukan targetnya dan kemudian melakukan tipu daya melalui uang Dollar Singapura," terang Kasatreskrim Polresta Pekanbaru Kompol Bimo Arianto, Selasa (29/11/2016).
Dikatakannya, pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait penipuan tersebut.
"Pelaku masih lidik. Saya menghimbau masyarakat senantiasa waspada dan hati-hati berbagai modus penipuan," pungkas Bimo.