TRIBUNNEWS.COM, LAMONGAN - Luapan air Bengawan Solo merendam ratusan rumah di beberapa desa di Kecamatan Laren, Kabupaten Lamongan, Kamis (1/12/2016).
Rumah warga yang kebanjiran itu berada di Desa Pelangwot Bulutigo, Pesanggrahan, Mojoasem, Keduyung, Jabung, Centini dan Siser.
Mayoritas rumah yang tergenang air setinggi 30 cm adalah bangunan yang belum ditinggikan.
Terlihat anak-anak justru bermain air di depan gedung sekolah tempat belajar.
Sebagian warga memilih menyelamatkan barang-barangnya, takut ketinggian air akan bertambah dan menenggelamkan harta bendanya.
Seperti warga Pelangwot yang memiliki ternak sapi mencarikan tempat yang lebih tinggi di atas tanggul.
"Ini untuk menghindari kepungan banjir yang lebih tinggi lagi. Jangan-jangan air akan terus naik," ungkap Mutrofin warga Laren kepada Surya (Tribunnews.com Network), Kamis (1/12/2016).
Bupati Fadeli kepada Surya mengatakan, ketinggian air Bengawan Solo memang tertinggi terhitung dalam lima tahun terakhir ini.
"Tapi ini bukan siklus tahunan. Hanya tahun ini luapan tertinggi selama lima tahun terakhir ini," kata Fadeli.
Fadeli menambahkan, untuk tanggul Jangkungsomo yang jebol sudah diatasi dengan mendatangkan backhoe, karung dan kebutuhan lainnya ke lokasi.
Di lokasi tanggul yang jebol, air hanya menenggelamkan tanaman seperti jagung dan lainnya.
"Jadi di situ (luar tanggul jebol) tidak ada rumah penduduk. Hanya tanaman saja," ungkapnya.
Fadeli meminta warga tetap siaga untuk mengantisipasi luapan air Bengawan Solo.