Laporan Wartawan Tribun Jateng, Deni Setiawan
TRIBUNNEWS.COM, UNGARAN - Beberapa waktu lalu, karena intensitas hujan yang cukup tinggi mengakibatkan jalan utama warga Dusun Bungkah Desa Sepakung Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang terputus.
Mobilitas warga setempat pun terhambat akibat longsoran tanah dari perbukitan Gunung Kelir.
"Itu adalah akses utama masyarakat dari Banyubiru menuju Getasan Kabupaten Semarang. Beberapa pekan lalu, aksesnya terputus karena longsor."
"Kami pun sempat meninjau ke sana dan agar mobilitas warga tidak terputus, kami sudah minta untuk sementara waktu dibuatkan jalan alternatif," kata Ketua DPRD Kabupaten Semarang Bambang Kusriyanto kepada Tribun Jateng, Minggu (4/12/2016).
Alhamdulillah, terangnya, jalan alternatif selebar 1,5 meter sepanjang sekitar 50 meter yang dilaksanakan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Semarang telah selesai.
Total anggaran untuk pembangunan jalan alternatif tersebut telah menelan dana sekitar Rp 174 juta menggunakan dana tak terduga (TT) ABPD Kabupaten Semarang 2016.
"Dan sesuai aspirasi dari perangkat desa maupun warga setempat untuk dibuatkan kembali jalan permanen di sana, kami dalam Rapat Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kabupaten Semarang beberapa waktu lalu menyetujui usulan itu. Melalui APBD Penetapan 2017, telah teralokasikan dana sebesar Rp 1,5 miliar," ucapnya.
Bambang menjelaskan, secara rinci sebelumnya dalam pembahasan tahap pertama telah teralokasikan dana sebesar Rp 1.063.741.000 untuk aktivitas rehabilitasi jalan kabupaten tersebut.
Setelah dihitung ternyata masih ada kekurangan yang kemudian di rapat kedua disetujui adanya penambahan sebesar Rp 436.259.000.
"Secara teknis, pelaksanaan pembangunan jalan permanen pengganti jalan yang rusak akibat terdampak longsor tersebut adalah DPU Kabupaten Semarang."
"Kami berharap, pada Januari 2017 mendatang sudah bisa dilaksanakan sehingga warga setempat tidak terlalu lama menunggu."
"Adapun penanganan longsor di sana, Badan Penanganan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang dapat mengkajinya," ucapnya.
Terpisah, Anggota Komisi C DPRD Kabupaten Semarang Kusulistyono menyampaikan, pembangunan jalan baru di Sepakung itu telah masuk skala prioritas Pemkab Semarang melalui DPU Kabupaten Semarang.
Hal itu pun telah tersampaikan saat menggelar rapat bersama dengan pihak eksekutif.
Adapun dalam perencanaan yang disampaikan DPU, ruas jalan yang hendak dibangun akan digeser dari letak jalan yang saat ini.
"Akan digeser sekitar 8 meter dari posisi jalan semula yang terdampak longsor. Seandainya dalam tinjauannya ternyata ada lahan milik warga yang terkena proyek tersebut, dapat segera dimusyawarahkan dengan pihak desa."
"Pihak desa pun sudah setuju jika akan diganti dengan lahan bengkok milik desa. Prinsip, tolong segera dilaksanakan, termasuk juga menata saluran air di sana," ucapnya. (*)