TRIBUNNEWS.COM.TANJUNGPINANG - Pencarian pada Senin (5/12/2016) sore, belum banyak perkembangan.
Proses pencarian di sekitar periaran Dabo, Kabupaten Lingga hanya menemukan benda-benda yang diduga milik korban serta serpihan pesawat M28 Skytruck tersebut.
Sekitar pukul 14.00 WIB, tim relawan dari Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) Tanjungpinang menemukan tas ransel yang mengapung ke permukaan.
Ran sel itu ditemukan di perairan sekitar Pulau Kentar, Kecamatan Senayang, Kabupaten Lingga.
Belum diketahui isi ransel tersebut karena relawan langsung menyerahkan ke kapal Basarnas Tanjungpinang yang tak jauh dari posisi mereka.
"Tadi sudah ada laporan dari kapal Basarnas adanya temuan tas," kata Komandan Kapal Galang 1 yang dipimpin oleh AKBP Vernans.
Sekitar pukul 15.00 WIB, giliran kapal Basarnas Pekanbaru yang menemukan benda menyerupai tangga yang diperkirakan bagian dari pesawat naas itu.
Tim SAR gabungan terus berjibaku memutari laut yang diperkirakan titik jatuhnya pesawat milik kepolisian tersebut.
Hal itu bisa dilihat dari komunikasi radio secara intens dan terus-menerus.
Lokasi yang diduga titik jatuhnya pesawat juga sudah diberi tanda dengan pelampung.
Beberapa kegiatan pencarian juga menggunakan alat pendeteksi bawah laut.
Alat berwarna oranye berukuran kecil ini semacam kamera video yang bisa menerawang lokasi bawah laut dengan kendali remote kontrol.
Pantauan Tribun dari jarak sekitar 100 meter, alat milik Basarnas ini nampak mengitari sekitar TKP. Sesekaali dilepas dan dikendalikan dari atas kapal Basarnas Tanjungpinang.
Tim selam yang sebelumnya disiapkan untuk melakukan penyelaman dasar laut tidak jadi diturunkan.
Padahal, beberapa petugas Basarnas di Kapal Galang 1 telah mempersiapkan selang dan tabung oksigen pembantu pernafasan.
Selain dari Basarnas, Umrah juga menyiapkan regu selam mereka.