Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Goler alias DDS (35) berjalan timpang memasuki Polsek Regol di Jalan Moh Toha, Kota Bandung. Betis kanannya dibebat perban.
Pria penjual kopi dan rokok itu diduga terlibat penodongan lima pelajar SMP Negeri 2 Kota Bandung ketika naik angkot pada Kamis (17/11/2016).
Anggota Reskrim Polsek Regol menembak betis Goler karena berontak ketika hendak ditangkap di Bayongbong, Kabupaten Garut, Senin (5/12/2016) pukul 04.00 WIB.
Persembunyian Goler terungkap setelaj polisi lebih dulu menangkap US (26), Sabtu (3/12/2016) pukul 17.00 WIB.
"Dua pemuda ini komplotan penodongan di angkot. US merupakan joki sepeda motor, sedangkan DDS merupakan pelaku penodongan," ujar Kapolrestabes Bandung, Kombes Winarto, di Polsek Regol.
Petugas menyita sebilah kapak hitam yang digunakan dua penodong terhadap korbannya di angkot. Turut polisi sita sebuah sepeda motor yang dikendarai kedua pelaku.
"Berdasarkan hasil pemeriksaan, kedua tersangka ini baru pertama kali melakukan aksinya. Mereka baru coba-coba," Winarto menambahkan.
Goler seorang residivis. Pria yang memenuhi tubuhnya dengan rajah ini pernah terjerat kasus kepemilikan senjata tajam.
"Keduanya dikenakan pasal 365 jo pasal 53 KUHPidana," kata Winarto.
Lima siswa SMP 2 Kota Bandung ditodong keduanya saat menaiki angkot jurusan Kalapa-Dago di Jalan Ciatel, Kecamatan Regol, Kota Bandung, Kamis (17/11/2016). Seorang pelajar terluka di tangan kanannya.
Informasi yang dihimpun Tribun Jabar, Kelimanya naik angkot jurusan Kalapa-Dago di dekat sekolahnya. Beredar kronologis peristiwa itu di media sosial.
Berdasarkan postingan media sosial, peristiwa itu bermula ketika lima pelajar SMP 2 naik angkot jurusan Kalapa-Dago. Seorang penumpang sepeda motor naik angkot di perempatan Ciatel.
Penumpang tersebut mengeluarkan kampak kecil dari tasnya sembari menodong para korban. Ia meminta uang dan ponsel para siswa yang belakangan memilih loncat keluar.